Gunungkidul (MAN 1 Yogyakarta) – Dua guru Sejarah MAN 1 Yogyakarta, Soeprastiyono Nugroho, S.Pd, M.Pd.I dan Nirmala, S.Pd, mengikuti kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sejarah Madrasah Aliyah (MA) se-DIY. Kegiatan rutin ini diselenggarakan di MA Al-Hikmah Karangmojo, pada Selasa (26/8/2025). Mengusung tema Revitalisasi Program Kerja Lawatan Sejarah Situs Sejarah Islam kegiatan ini dihadiri oleh para guru sejarah dari berbagai Madrasah Aliyah di DIY.
Dalam sambutannya, Ketua MGMP Sejarah MA DIY Luki Fediantoro S.Pd menekankan pentingnya kegiatan lawatan sejarah sebagai sarana pembelajaran kontekstual. Menurutnya, revitalisasi program kerja ini bertujuan memperkuat pemahaman siswa terhadap sejarah Islam, khususnya melalui pengenalan langsung ke situs-situs bersejarah yang ada di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
Kegiatan inti berupa pemaparan materi oleh narasumber, diskusi kelompok, serta penyusunan rencana kegiatan lawatan sejarah pada tahun pelajaran mendatang. Para peserta aktif memberikan masukan terkait pemilihan lokasi situs sejarah Islam yang relevan, strategi pelaksanaan, hingga integrasi lawatan dengan kurikulum merdeka.
.jpeg)
Kepala MA Al-Hikmah Karangmojo Hanung Hisbulah Hamda,SH,M.Pd.I yang juga alumni MANPK MAN 1 Yogyakarta Tahun 2001 selaku tuan rumah menyampaikan apresiasi atas kepercayaan MGMP Sejarah DIY memilih madrasahnya sebagai tempat kegiatan. Beliau berharap hasil pertemuan ini dapat menjadi langkah nyata untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sejarah di MA, khususnya dalam menanamkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.
Di tempat yang berbeda, Kepala MAN 1 Yogyakarta, Edi Triyanto, S.Ag, S.Pd, M.Pd, menyambut baik terselenggaranya kegiatan MGMP Sejarah MA DIY yang mengusung semangat revitalisasi program kerja lawatan sejarah. “Kami mendukung penuh inisiatif MGMP Sejarah dalam menghadirkan pembelajaran yang kontekstual dan bermakna. Lawatan ke situs sejarah Islam bukan sekadar kegiatan luar kelas, tetapi merupakan strategi pembelajaran yang mampu menumbuhkan rasa cinta tanah air, memperkuat identitas keislaman, dan membentuk karakter murid yang berakar pada nilai-nilai luhur bangsa,” ujarnya.
Kegiatan ditutup dengan peneguhan komitmen bersama antar anggota MGMP Sejarah MA DIY untuk menjadikan lawatan sejarah sebagai program unggulan, sekaligus media pembentukan karakter murid yang berakar pada sejarah dan budaya bangsa (sup)