Yogyakarta (MAN 1 YK)-Banyak siswa berprestasi di negeri ini, tetapi dari keluarga lemah secara ekonomi, sehingga mereka tidak dapat mengenyam pendidikan yang layak. Hal ini telah menggugah kesadaran dan kepedulian para Alumnus MAN 1 Yogyakarta lintas angkatan untuk turun tangan.
Seperti yang dilakukan Drs.Jarot Wahyudi, SH.MA. alumnus angkatan 1985. Ia bersama temannya Dr.Ahmad Kardimin, yang keduanya juga pernah menjadi Pembina Asrama MAPK MAN 1 Yogyakarta puluhan tahun silam. Keduanya hadir di kampus MAN 1 Yogyakarta, disambut oleh segenap civitas akademika di ruang tamu kepala madrasah, pukul 10.00 WIB, Jumat (20/1) kemarin.
Mewakili para alumnus lintas angkatan MAN 1 Yogyakarta Jarot, demikian sapaan akrabnya, membahas beberapa permasalahan, antara lain rencana penyelenggaraan reuni akbar lintas angkatan dan tidak lanjut program beasiswa atau "Al-Hakim Scholarship".
Pada kesempatan itu, Jarot juga memberi motivasi salah satu siswa Okti Sulistian Sari yang turut menyambut kehadirannya. Siswa yang berprestasi, walau dalam kondisi ekonomi lemah. Seperti diketahui akhir-akhir ini, pemberitaannya viral di media massa lokal dan nasional. Tekat dan usaha, serta kegigihannya untuk tetap sekolah mengundang perhatian banyak pihak, serta menginspirasi dan membakar semangat anak bangsa dalam meraih kesuksesan. Lebih dari itu, anak pertama dari dua bersaudara ini rela kayuh sepada 25 km setiap hari, dari tempat tinggal bersama neneknya di Sleman, menuju MAN 1 Yogyakarta.
Kepada Okti, Jarot berpesan untuk tetap semangat dan bekerja keras dalam menggapai cita-citanya. Ia juga menceritakan, dulu saat ia bersekolah di MAN 1 Yogyakarta, setiap hari berangkat dengan jalan kaki, pindah dari satu masjid ke masjid yang lain untuk mencari penghidupan dan ilmu, kemudian pada akhirnya, ia mampu kuliah S1, dan S2 dengan beasiswa.
Jarot melanjutkan, pelaksanaan Reuni dan program Al-Hakim Scholarship ini tidak dapat dipisahkan. pasalnya, dalam reuni yang akan digelar sekitar Juli 2017 mendatang, sosialiasi dan Launching Al-hakim Scholarship menjadi agenda utama.
"Al-Hakim Scholarship akan memberikan bantuan kepada siswa berprestasi yang tidak mampu dan guru-guru berpestasi,"ujarnya.
"Kami akan undang alumni-alumni yang sudah menjadi orang besar untuk menjadi sponsor dan pemancing bagi alumni-alumni yang lainnya agar mau menyisihkan rejeki mereka dan berinvestasi akhirat untuk Al-hakim Scholarship,"Imbuh Jarot, yang juga Dosen UIN Sunan Kalijaga itu.
Sebelumnya pada Februari 2016 silam, Ia beserta segenap alumni dan civitas telah membentuk sebuah wadah alumni MAN 1 Yogyakarta lintas angkatan, bukan hanya sebagai wadah dan ajang kumpul-kumpul belaka, namun juga memberikan kontribusi nyata kepada madrasah dengan menyisihkan sebagian rezeki mereka untuk disalurkan melalui Al-hakim Scholarship ini.
Tujuan dari berdirinya al-Hakim scholarship ini kata Jarot, agar alumni-alumni yang mampu dari segi materi dapat menyalurkan sebagian rezeki mereka pada siswa-siswa MAN 1 yang berprestasi, tidak mampu atau kepada guru-guru yang berprestasi dalam rangka peningkatan kualitas SDM di MAN 1. "Peningkatan kualitas siswa dan guru menjadi prioritas utama Al-hakim Scholarship,"tegasnya.
Jarot menambahkan, apabila Al-hakim Scholarship ini sudah besar maka tidak hanya pengembangan SDM saja, namun juga bisa digunakan untuk pengembangan fasilitas fisik madrasah dan penunjang kelangsungan program MAPK yang baru-baru ini telah di revitalisasi oleh pemerintah.
Sementara itu, Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs.H.Wiranto Prasetyahadi, M.Pd. meyambut baik dan memberikan apresiasi atas ide kreatif tersebut. "Kami akan bantu semampunya untuk mengembangkan program Al-hakim Scholarship ini, seluruh civitas akan bangga dengan adanya program ini,"ujarnya. (aka/dzl)