Yogyakarta (MAN 1 YK)-- Mengawali Semester Genap Tahun Pelajaran 2020/2021, MAN 1 Yogyakarta menggelar Muhajadah (doa dan dzikir) dan Motivasi pembelajaran secara virtual, Senin (04/01/2021) pagi.
Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs. H. Wiranto Prasetyahadi, M. Pd. menjelaskan, sesuai instruksi gugus tugas penanggulangan Virus covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta, pembelajaran di semester genap bulan ini (Januari ) masih menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau via online. Untuk itu ia mengajak semua civitas akademika, terutama siswa agar dapat beradaptasi dengan kondisi saat ini.
Sebagai evaluasi, pembelajaran pada semester gasal kemarin, Wiranto mengajak para siswa untuk tetap berdisiplin. “Kami harapkan anak-anak tetap berdisiplin, tepat waktu dalam mengikuti pembelajaran. Kalau ada materi yang belum dipahami, silakan langsung menghubungi guru mata pelajaran yang bersangkutan,” pintanya. “Semoga anak-anak semua, bapak ibu guru dan pegawai, semua sehat wa afiat,” pungkasnya.
Usai mujahadah yang dipandu oleh Koordinator Program keagamaan Suyanto, M.Pd, kemudian dilanjutkan dengan Motivasi belajar oleh motivator nasional dan internasional, Erik Hadi Saputra, S.Kom, M.Eng.
Motivator yang akrab disapa pak Erik ini menuturkan, era sekarang tidak bisa sendiri, melainkan harus mampu berelaborasi. Lanjutnya, banyak perubahan dan perkembangan menjadi tantangan yang tidak bisa dihindari.
Ungkapnya, ada hikmah dan kebaikan pada setiap kejadian. Apalagi dalam kondisi pandemi covid-19 seperti ini, banyak hal yang bisa dilakukan, untuk prestasi dan hal-hal bermanfaat.
Menurut Erik, ada lima sikap yang menjadi kunci keberhasilan seseorang, Positive, Optimist, Willingness, Enthusiasm, dan Refill (POWER), yakni berpikir positif, bersikap optimis, mau mengerjakan segala sesuatu dengan ikhlas dan antusias, lalu kita ulangi seterusnya.
“Sesuatu yang baru, kalau kita lakukan secara konsisten, akan menjadi kebiasaan yang baik, minimal dilakukan selama 21 hari,” ujar Dosen Universitas AMIKOM Yogyakarta itu.
Lanjutnya, alam pikiran bawah sadar itu, berawal dari kebiasaan. Maka untuk memulainya, harus menghadirkan rasa bahagia dalam menjalani kehidupan ini agar menjadi energi kuat dan menghasilkan hal yang baik.
“Rasa bahagia kalau ditarik kemudian dikuatkan, saat mengalami persoalan, maka rasa bahagia itu, akan muncul. Lakukan terus, usaha, ikhtiar sampai mentok, jangan focus pada yang tidak suka, tapi fokuslah pada yang suka,"pinta anggota Dewan Pakar FKP-RRI DIY (2014-2019) itu. (dzl)