Yogyakarta (MAN 1 Yogyakarta)-Bertempat di Jogja Galery, Jalan Pekapalan, Alun-Alun Utara Yogyakarta, pada Senin (25/8/2025) MAN 1 Yogyakarta yang diwakili oleh Listya Sulastri Wulan, menghadiri undangan acara Pembukaan Pameran Seni Rupa Sains dan Data: “Data Art: Indonesia, Life Behind Data.” Acara ini diselenggarakan dalam rangka Lustrum ke-14, Fakultas MIPA UGM. Acara yang dihadiri oleh Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. dihadiri pula Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M. Med. Ed., Sp.OG (K) Ph.d., selain juga dihadiri oleh Walikota Yogyakarta dan perwakilan dari Kementerian Kebudayaan, dan berbagai tamu undangan dari berbagai instansi.
Membawa keajaiban sains ke ruang seni, Data art: Indonesia, Life Behind Data mengubah pengetahuan ilmiah menjadi inspirasi bagi karya kontemporer. Konsep-konsep yang rumit dioalah menjadi pengalaman yang dapat diarasakan, mulai dari instalasi interaktif berbasis data dan lukisan jejaring saraf, hingga visualisasi matematika yang elegan. Pameran ini menunjukkan bagaimana riset dan analisis data dapat “hidup” di luar laboratorium, menjadi karya yang menggugah pikiran.
Data Art merupakan perhelatan pertama di Indonesia, pameran yang menghadirkan sinergi antara sains, data, dan seni yang akan digelar mulai dari Senin hingga Sabtu, (25-30/8/2025). Dalam pembukaan pameran ini rundown acara dipenuhi dengan beberapa sambutan dari para tokoh yang diundang hadir, dan sebelum diakhiri dengan Galery Visit, diadakan Talk Show dengan tema “Narasi Baru dari Data: Sains, Seni, dan Cerita di Baliknya” yang disampaikan oleh dua pembicara Wishnutama Kusbandio dan Dr, Michael Hoch (Austrian Scientist-Artist).
Pameran seni rupa dan beberapa seni lainnya ini menampilkan karya-karya dari 11 dosen, 9 mahasiswa, dan 8 alumni merupakan pekarya yang menghadirkan 43 karya yang akan dipamerkan dalam pameran ini. Berbagai macam karya ditampilkan, visual, video, ataupun suara, ada juga game interaktif, bahkan ada yang berupa karya sastra dalam sains. Berbagai pameran ditampilkan dalam ajang pameran ini, seperti design batik yang merupakan komputasi kuantum digabungkan dengan elektron yang menghasilkan design batik, serta berbagai lukisan yang merupakan perpaduan sain, data, dan seni. (wk)