Yogyakarta(MAN 1 YK)— Lingkungan hidup menjadi isu yang harus diperhatikan saat ini, lebih-lebih dengan terjadinya pemanasan global sehingga perlu adanya perhatian yang lebih dari berbagai pihak untuk melakukan pengelolaan lingkungan. Baru-baru ini Badan Lingkungan Hidup(BLH) Kota Yogyakarta memberikan sejumlah penghargaan kepada 113 elemen masyarakat Kota Yogyakarta yang dinilai telah melakukan pengeloaan lingkungan dengan baik.
Penghargaan itu diberikan antara lain kepada lembaga pendidikan, pondok pesantren, instansi pemerintahan, serta warga masyarakat baik kelompok maupun individu, Kamis(15/12) kemarin, di Balai Pamungkas, Jalan Atmo Sukarto 1, Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yogyakarta.
Ada banyak perlombaan yang digelar tahun ini dalam waktu yang berbeda, antara lain Lomba Sekolah Berwawasan Lingkungan tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK, Pesantren Berwawasan Lingkungan, Sekolah Adiwiyata baik tingkat Nasional maupun Propinsi, Lomba Kebersihan untuk lingkungan kantor pemerintahan, sekolah, serta pertokoan, Olimpiade Lingkungan Tingkat SMP yang meliputi lomba cerdas cermat, karya tulis, pidato, dan debat; Lomba Kemah Hijau Saka Kalpataru; Uji Emisi untuk Siswa SMA/SMK, Kalpataru Tingkat Kota, Lomba Kehati tingkat Kota, Kampung Hijau Perkotaan, serta Lomba Pengelolaan Bank Sampah Terbaik.
Acara Penganugerahan penghargaan yang dihadiri Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Yogyakarta, Drs. Sulistyo, SH CN, M.Si ini, MAN 1 Yogyakarta mendapatkan penghargaan menjadi juara 1 lomba Eco Mapping dalam lomba Kembah Hijau Saka Kapaltaru, yang digelar pada 23- 24 Juli 2016 yang lalu, di Agro Wisata Bhumi Merapi Yogyakarta. Pihak BLH memberikan sertifikat, tropy, dan uang pembinaan.
Salah satu Peserta Kimah Hijau dari MAN 1 Yogyakarta M.Faris Najib menuturkan, dalam perkemahan ini ada 3 perlombaan, yaitu lomba pilah sampah 3R, Eco Green, dan Eco Mapping. Ia bersama tim, mampu meraih juara 1 dalam lomba Eco Mapping, kemudian juara 2 disusul oleh SMAN 1 Yogyakarta, dan juara 3 diraih oleh SMAN 2 Yogyakarta.
Siswa yang akrab disapa Faris ini mengaku mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman dalam kegiatan ini. Para peserta terang Faris, dilatih untuk menjadi pionir dalam menjaga kelestarian alam dan konservasinya.
Sementara itu M.Fakhri Ainur Rahman yang juga satu tim bersama Faris berharap agar kegiatan seperti ini menjadikan kalangan anak muda untuk lebih kreatif dan enovatif dalam menjaga lingkungan hidup. “Kalau dulu para pencinta alam itu hanya menikmati alam, misalnya rekreasi di alam dan mendaki gunung, tetapi sekarang lebih mengarah kepada menjaga lingkungan,”Ujar Fakhri, yang juga menjadi aktifis Pencinta Alam itu.(dzl)