Yogyakarta (MAN 1 YK)—Madrasah Aliyah Program Keagamaan (MAPK) yang akan diselenggarakan mulai tahun ini, menuntut persiapan yang cukup dan matang. MAN 1 Yogyakarta merupakan 1 dari 10 madrasah yang ditunjuk sebagai penyelenggara program ini.
Demi pemantapkan langkah, madrasah ini senantiasa melakukan koordinasi dan konsolidasi, baik intern maupun ekstern, baik tingkat wilayah maupun pusat. Seperti audiensi yang dilakukan madrasah ini, di Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, Rabu(11/1) kemarin.
Dalam audiensinya, Wakil Kepala MAN 1 Yogyakarta Bidang Keagamaan Suyanto, M.Pd. menyampaikan, hingga saat ini, regulasi dan persiapan terus berlangsung, antara lain pertemuan dengan 10 madrasah penyelenggara yang menyusun petunjuk teknis(Juknis) penggunaan anggaran dan pelaksanaan program ini.
Yanto juga menjelaskan, demikian sapaan akrabnya, sebenarya juknis sudah rampung disusun, namun masih ada perbaikan dan penyesuaian. Dari juknis terdapat susunan kegiatan yaitu Informasi dan Sosialisasi PPDB (16 Januari s.d. 4 Maret 2017), Pendaftaran secara online (6 Februari s.d. 6 Maret 2017), Seleksi Berkas (8 Februari s.d. 11 Maret 2017), Pengumuman Peserta Tes (17 Maret 2017), Pelaksanaan Tes(25 Maret 2017), Pengumuman Kelulusan (25 April 2017), Daftar Ulang(26 April - 3 Mei 2017), Awal Masuk Asrama(15 Juli 2017).
Audiensi yang juga didampingi oleh segenap civitas akademika MAN 1 Yogyakarta, yakni Kepala MAN 1 Yogyakarta, Kepala Tata Usaha, Wakamad Bidang Kesiswaan, dan Wakamad bidang Humas, Yanto menyampaikan rencana penggunaan anggaran, guru, dan sarana prasarana.
Sementara itu Kepala Kanwil Kemenag DIY Prof.Dr.H.Nizar Ali, M.Ag berharap agar MAN 1 Yogyakarta bisa menyelenggarakan program ini dengan baik. Untuk itu, ia menunjukkan beberapa hal penting yang harus diperhatikan, antara lain proses rekrutmen siswa dan guru, sarana prasarana, dan kontens kurikulum, serta penciptaan miliu yang mendukung kesuksesan dan ketercapaian program ini.
Nizar berpendapat, program ini hadir pada saat yang tepat, di tengah-tengah munculnya persoalan bangsa serta bergulirnya isu-isu keagamaan. Ia berharap melelui MAPK ini, akan melahirkan kader-kader ulama yang memiliki intelektualitas, karakter, dan jiwa sosial yang baik, sehingga bisa berkontribusi positif. “Untuk itu kemenag mempunyai kewajiban untuk mensupport,”ujarnya.(dzl)
