MAN 1 Yogyakarta Gelar Workshop Impact Counseling untuk Guru BK

30 Nov -0001, 00:00 MAN 1 Yogyakarta 1547

this used to be photo

Yogyakarta (MAN 1 YK)—Seiring dengan ragam problematika yang dihadapi siswa sekolah di era global dewasa ini, menutut para pendidik, khususnnya para guru Bimbingan Konseling untuk memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas untuk membantu para siswa dalam menyelesaikan masalah. Karena penting hal ini, MAN 1 Yogyakarta di bawah koordinisi Guru Bimbingan Konseling(BK) bekerjasama dengan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta selenggarakan Workshop Impact Counseling untu guru-guru BK, Sabtu(10/11) kemarin. Workshop yang diikuti oleh 30 orang guru BK ini, berlangsung mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB di Perpustakaan MAN 1 Yogyakarta lantai2.

Devi Trianasari, S.Pd selaku moderator menyampaikan, saat ini pelayanan konseling Guru BK kepada siswa kurang efektif. Pasalnya, konseling yang diberikan tidak interaktif dan komunikatif serta tidak memberi dampak yang membekas pada diri siswa. Dikatakan, Impact Couseling menjadi salah satu alternatifnya. Ia menambahkan, koseling bisa menggunakan dengan hal-hal yang sederhana dan bisa ditemukan pada lingkungan sekolah.

Sementara itu, Narasumber Dody Hartanto, M.Pd. menyebutkan banyak kesalahan yang sering dilakukan saat sesi konseling. Misalnya, melakukan refleksi lebih dari yang diperlukan, mendengarkan terlalu banyak kisah konseling, Jarang melakukan interupsi konseling, sesi konseling tidak fokus, dan menunggu terlalu lama untuk fokus.

Lanjut Dody, demikian sapaan akrabnya, untuk membenahi kesalahan umum tersebut, ia menawarkan sebuah terapi yakni impact Conseling. Dengan ini diharapkan dapat mewujudkan proses konseling yang fokus, mengkonkritkan konsep-konsep, meningkatkan kesadaran, mempercepat proses konseling, meningkatkan proses belajar pada diri konseli karena belajar secara visual lebih efektif dam meningkatkan pengalaman belajar.

"Konselor dituntut untuk terlebih dahulu menguasai sebuah teknik terapi dengan baik. Dalam teknik ini hal baru yang dikedepankan adalah upaya untuk membangun kompetensi diri konselor agar tidak terjebak dalam proses konseling yang membosankan dan hanya bersifat dialog verbal dan menggugah konselor agar memoles dan meningkatkan kompetensinya agar mampu menjadi seorang motivator, ‘agen iklan’ dan sebagai kreator teknik yang produktif dan tidak pernah kehabisan ide,"saran Dody, sebelum menerapkan terapi ini.

Namun demikian, Dody menilai, inovasi yang dikembangkan Prof. Ed Jacobs, Ph.D. LPC ini, hanya banyak menuturkan cerita mengenai keberhasilan proses konseling dengan paparan yang bersifat testimonial. "Terapi impact nampaknya belum banyak ditelaah melalui kajian penelitian sehingga bukti empirik mengenai terapi ini masih perlu dikaji dicari,"ujar Dody yang juga Kaprodi BK Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta itu.

Acara yang diikuti oleh guru-guru BK lingkup DIY ini, berlangsung dengan khidmat. Tanya jawab mereka yang mengalir tanpa henti, menunjukkan antusiasme untuk menguak banyak hal dalam forum ini, hingga akhir acara. (dzl)


Bagikan Artikel :


Berita Yang Lain

Semarakkan PTA L dan MAHABAKTI XXXVI Hari Kedua, Peserta Mengikuti Giat Prestasi
11 May 2024, 14:43

Memulai Hari Pertama Perkemahan: Pramuka MAN 1 Yogyakarta Gelar Upacara Adat Buka Kegiatan dan Pengukuhan Penerimaan Tamu Ambalan
11 May 2024, 07:39

Pramuka MAN 1 Yogyakarta Adakan Latihan Rutin Terakhir Menjelang Persiapan PTA L dan Mahabakti XXXVI
09 May 2024, 07:48

Tim Satgas Galaksi MAN 1 Yogyakarta Berhasil Raih Juara 1 pada Perlombaan LCC Hipnotic 8
08 May 2024, 14:38

Azka Maulana, Siswa MAN 1 Yogyakarta Sukses Tempati Juara 2 pada Ajang Kejurda FORKI DIY 2024
08 May 2024, 12:38