Yogyakarta --- MAN 1 Yogyakarta menggelar Uji Publik Kurikulum Tahun Ajaran 2025/2026 pada Jumat (11/7/2025) di aula madrasah. Kegiatan strategis ini dihadiri oleh perwakilan murid dari OSIS dan MPS, seluruh guru dan tenaga kependidikan, serta para pemangku kepentingan dari Kementerian Agama, baik tingkat kota maupun provinsi, sebagai bagian dari upaya memperkuat mutu pendidikan melalui penyempurnaan kurikulum.
Hadir dalam forum ini Ketua Komite MAN 1 Yogyakarta Hazwan Iskandar Jaya, Pengawas Madrasah Jenjang MA Evi Effrisanti, S.TP., Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Yogyakarta Hj. Elfa Tsuroyya, S.Ag., M.Pd.I., M.Pd., Sub Koordinator Kurikulum dan Kesiswaan Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY Anita Isdarmini, S.Pd., M.Hum., serta Kabid Dikmad Kanwil Kemenag DIY H. Abd. Suud, S.Ag., MSI.

Dalam sambutannya, Kepala MAN 1 Yogyakarta Edi Triyanto, S.Ag., S.Pd., M.Pd. menegaskan pentingnya uji publik sebagai ruang kolaboratif. "Kami membutuhkan ide-ide konstruktif untuk menyempurnakan draft kurikulum yang telah disusun oleh Tim Pengembang. Harapannya, kurikulum ini bukan hanya menjadi dokumen administratif, tetapi benar-benar bisa diimplementasikan dan menjadi pedoman pembelajaran yang menggembleng siswa agar kreatif dan mampu bersaing secara global," ujarnya.
Paparan kurikulum disampaikan oleh Wakil Kepala Madrasah Urusan Kurikulum, Taufik, M.Sc., yang menekankan bahwa kurikulum 2025/2026 masih merujuk pada KMA 450 namun, khusus di kelas Program Keagamaan (PK), akan ada penambahan mata pelajaran seperti Nahwu, Ilmu Tafsir, dan Ushul Fiqih. Ia juga mengungkap bahwa hasil peminatan siswa kelas XI menunjukkan ketimpangan yang perlu ditindaklanjuti. "Pemilihan jurusan cenderung pada bidang dengan nilai tinggi seperti kedokteran, sehingga pemahaman siswa tentang potensi dan minat masih harus diperkuat," jelasnya. Taufik juga menegaskan bahwa MAN 1 Yogyakarta akan mengimplementasikan pendekatan Deep Learning guna menciptakan pembelajaran bermakna, berpikir tingkat tinggi, serta membentuk karakter siswa yang reflektif dan solutif. Selain itu, akan diselenggarakan placement test Bahasa Inggris untuk siswa kelas X, sebagai langkah awal menuju pembentukan kelas internasional.
(sumber: Humas MAN 1 Yogyakarta)
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Yogyakarta, Hj. Elfa Tsuroyya, turut mengingatkan pentingnya menyesuaikan kurikulum dengan regulasi terbaru, yakni Permendidaksmen No. 11 Tahun 2025 yang mengakomodasi beban kerja guru secara lebih luas. Ia juga menyoroti analisis SWOT dalam draft kurikulum yang dinilai belum merepresentasikan karakter MAN 1 Yogyakarta secara utuh. "Analisis ini perlu diperkuat agar sesuai dengan potensi dan tantangan yang dihadapi madrasah," pesannya.
Hal senada disampaikan oleh Anita Isdarmini , S.Pd., M.Hum.. Ia menekankan pentingnya pemisahan antara analisis siswa dan orang tua, serta meminta madrasah mencermati data Rapor Pendidikan Madrasah, khususnya dalam aspek numerasi yang mengalami penurunan. "Saya harap MAN 1 siap bersaing dalam KSM, MYRES, dan robotik. Jika disiapkan dengan baik, insyaAllah bisa juara," ucapnya.
Arahan penutup disampaikan oleh Kabid Dikmad Kanwil Kemenag DIY, H. Abd. Suud, S.Ag., MSI., yang menekankan tiga poin utama. "Pertama, jangan sampai dokumen kurikulum hanya menjadi rutinitas tahunan. Kedua, dalam membangun branding madrasah, jangan melupakan visi dan misi utama. Dan ketiga, guru adalah kunci kemajuan madrasah. Maka, Bapak/Ibu guru harus terus meningkatkan kompetensi," pesannya tegas. (dee)