Yogyakarta (MAN 1YK)—Sebanyak 41 siswa telah lolos seleksi masuk MAN 1 Yogyakarta melalui jalur reguler, Jumat(28/6)pagi. Kemudian para orang tua wali calon siswa tersebut, mengikuti pertemuan bersama komite madrasah dan segenap civitas akademika, di Aula lantai 2, untuk mendapat informasi program dan kegiatan madrasah.
Dalam data Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru(PPDB) MAN 1 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2019/2020, tercatat sebanyak 408 pendaftar secara online(http://www.ppdb-man1yk.com), namun yang melanjutkan ke tahap verifikasi data hanya 161 siswa, dan yang lolos seleksi 41 siswa dengan nilai murni Ujian Nasional SMP/MTs; Tertinggi 395, 5 dan terendah 373.
Ketua Komite MAN 1 Yogyakarta Drs.H.Suyuti, M.Pd.I. menuturkan, sebenarnya menurut agama pendidikan anak itu menjadi tanggung jawab orang tua. Maka dalam hal ini sekolah atau madrasah mendapatkan amanat orang tua, mendapat titipan, dalam proses pendidikan dan pengajaran anak-anak.
Lanjutnya, ia selaku wakil komite madrasah mengajak para orang tua wali murid untuk turut membantu dan memberi dukungan dalam proses pendidikan, serta mengawasi pada standar proses pendidikan dan pengajaran di madrasah.
Ungkapnya, karena tidak semua kegiatan siswa itu dibiayai oleh negara, maka ia mengajak para orang tua wali siswa untuk memaklumi apabila ada iuran untuk kegiatan siswa tersebut.
“Mari kita dukung anak-anak kita. Jangan sampai jalannya proses (pendidikan dan pengajaran-red) di madrasah terganggu,”pintanya.
Sementara itu Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs.H.Wiranto Prasetyahadi, M.Pd.I. mengutarakan rasa terima kasih madrasah kepada orang tua wali siswa, yang telah memberi kepercayaan kepada madrasah. lanjutnya, tidak semua calon siswa yang mendaftar dapat diterima di sini. “Terima kasih atas kepercayaanya kepada kami,”ujarnya.
Ungkapnya, madrasah ini mempunyai slogan ‘Prestasi Tiada Henti, Cerdas dan Islami’. Sambungnya, bagi madrasah prestasi akademik bukan hal yang paling utama, akan tetapi karakter(akhlakul karimah) menjadi hal yang utama di madrasah.
“Janganlah kita hanya menilai anak hanya dari sisi angka-angka pada nilai ujian nasional saja,”pintanya. “Nyatanya setelah berproses, anak-anak kita mampu bersaing dengan anak-anak SMA,”imbuhnya.
Sebab mereka(para siswa) lanjut Wiranto, juga mempunyai kelebihan(prestasi)lainnya dalam ketrampilan dan sikap. “Mereka santun, tawadhu’, dan aktif dalam keorganisasian,”ungkapnya.
Ia juga mengajak para orang tua wali siswa untuk turut mengawasi anak-anak saat di rumah dan lingkungan masyarakat. Sebab menurutnya, waktu mereka di situ lebih banyak dibanding waktu di madrasah( hanya mulai pukul 07.00 hingga pukul 14.30 WIB).
Usai pertemuan orang tua wali calon siswa tersebut, kemudian dilanjutkan dengan daftar ulang, pada Jumat-Sabtu, (28-29 Juni 2019). (dzl)