Bandung (MAN YK I)-Mengawali kunjungan Studi Banding di hari pertama, MAN Yogyakarta I menuju ke SMA Pribadi Bilingual Boarding School Bandung, di Jl. PH.H. Mustofa No.41, Neglasari, Cibeunying Kaler, Kota Bandung. Rombongan tiba pukul 09.30 WIB, dan disambut oleh segenap civitas akademika di sekolah tersebut.
Wakil Kepala MAN Yogyakarta I Bidang Humas Hartiningsih, M.Pd. menyampaikan, MAN Yogyakarta I dalam dinamikanya selalu berusaha untuk meningkatkan apa yang telah dicapai selama ini. dikatakan, salah satunya, melakukan kunjungan studi banding ke beberapa lembaga pendidikan setingkat SMA/MA.
Aning demikian sapaan akrabnya, menuturkan, lewat informasi para alumni MAN Yogyakarta I, merekomendasikan untuk melakukan studi banding ke sekolah ini. ia menambahkan menurut informasi yang terhimpun, bahwa sekolah ini juga mempunyai sistem boarding school, sebagaimana MAN Yogyakarta I juga mempunyai asrama putra dan putri. “Untuk itu kami hadir ke sekolah ini untuk bisa belajar tentang sistem dan tata kelola, khususnya masalah kurikulum dan sistem asrama di sini,”ungkapnya, di Aula Sekolah itu, Jumat(25/11) pagi.
Kepala SMA Pribadi Bilingual Boarding School Ahmad Fauzi, S.Pd. menyambut baik kunjungan ini. Ia mengatakan, sekolah ini sebagaimana sekolah yang lain. “Sekolah kita biasa saja,”ujarnya memulai sambutan. “Semoga kita bisa sharing, dan menjadi lebih baik,”imbuhnya.
Ia menceritakan, sekolah ini setingkat SD, SMP, dan SMA. Sebuah Lembaga Pendidikan Pribadi Advanced School yang didirikan oleh Yayasan Yenbu dan PASIAD Turki tahun 2002, berlokasi di Jalan Ranggamalela nomer 1A, Dago. Kemudian berganti nama Bilingual Boarding School dengan menempati lokasi baru, di jalan PHH Mustofa nomer 41 tahun 2008. Lantas dikatakan, kemudian lembaga ini dikelola secara mandri oleh Yayasan Pribadi Bandung sejak tahun 2011 dan memulai bekerjasama baru dengan Amity College Australia dalam pengembangan kurikulum mulai tahun 2015.
Pendidikan di sekolah ini, mengutamakan lingkungan belajar yang membantu siswa mencapai potensi penuh mereka dalam akdemis, spiritual, sosial, dan emosional. Untuk itu sekolah ini menggunakan kurikulum nasional dengan sistem bilingual. Bidang Studi Matematika dan Sains diajarkan dengan buku dan pengantar dalam bahasa Inggris.
Pada tahun pertama siswa akan mendapatkan 15 jam/minggu pelajaran bahasa Inggris. Penguasaan Sains dalam bahasa internasional demi mempersiapkan generasi yang akan berkontribusi secara global.
Selain itu, untuk menunjang perkembangan siswa dalam segi akademik maupun karakter, maka dalam hal ini wali kelas menjadi ujung tombaknya. Merekalah yang bertanggungjawab untuk memberi arahan agar siswa berkepribadian mulia. Karena itu wali kelas di sekolah ini diwajibkan mengenal betul siswa anggota kelas, dan keluarganya.
“Mereka harus mengunjungi rumah orang para siswa,”katanya. Dengan kedekatan ini, kata Ahmad Fauzi, akan memudahkan dalam penanganan dan pembinaan siswa. Maka banyak kegiatan, untuk menjadikan mereka lebih akrab dengan wali kelas seperti makan bersama wali kelas.
“Sekolah ini, adalah lembaga pendidikan umum,”ujar Ahmad Fauzi. Namun demikian, dikatakan siswa dan siswi dalam proses belajar mengajar serta asramanya, dipisahkan. Dengan tenaga pendidikan, guru asing dan lokal yang berpengalaman.
Usai penayangan video profile dan presentasi, dilanjutkan dengan dialog. Banyak pertanyaan yang disampaikan dalam dialog ini, menggambarkan atusiasme perserta kunjungan studi banding ini. Lantas acara dilanjutkan dengan tinjauan langsung ke beberapa lokasi, seperti ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, kantin, asrama putra dan putri, serta falisitas lainnya yang ada di lingkungan sekolah.(dzl)
