Yogyakarta (MAN 1 YK) — Menghadirkan tiga mahasiswa aktif di perguruan tinggi luar negeri yaitu Australia, Turki, dan Mesir, MAN 1 Yogyakarta selenggarakan orientasi studi di luar negeri secara virtual, untuk siswa kelas XII, Jumat (16/010/2020), berlangsung mulai pukul 13.00 hingga pukul 15.00 WIB.
Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs. H. Wiranto Prasetyahadi, M.Pd. menjelaskan, kegiatan ini merupakan upaya untuk memberikan bekal dan wawasan kepada para siswa kelas XII tentang studi luar negeri. Ungkapnya, ada dua agenda besar untuk pengembangan madrasah yakni internasionalisasi dan digitalisasi madrasah. Pasalnya, di era global dan kemajuan tekonologi seperti ini, kegiatan semacam ini sangat diperlukan oleh para siswa.
“Terima kasih, semoga kegiatan ini dapat memotivasi adik-adik kalian untuk studi lanjut, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri,” tuturnya saat membuka kegiatan tersebut.
“Dan untuk anak-anakku kelas XII jangan berkecil hati karena kendala biaya, kalau memang niatnya baik, insya Allah ada jalan. Tetap semangat belajar, meskipun dalam masa pandemi virus Corona,”pintanya kepada siswa kelas XII.
Adapun narasumber orientasi, tiga mahasiswa aktif luar negeri yang merupakan alumni MAN 1 Yogyakarta, yaitu Rasa Naila Rahmah (Alumnus Tahun 2015) mahasiswa di Imagine Education Australia, Zia Khawari Hudaya (Alumnus Tahun 2016) mahasiswa Turkiye Burslari Scholarship, dan Nawal Aulia Murman (Alumnus Tahun 2019) mahasiswa Universitas Al-Azhar Kairo Mesir.
Orientasi studi secara virtual yang dipandu Koordinator Program Keagamaan Suyanto, M.Pd. ini berlangsung khidmat. Tiga mahasiswa tersebut berbagi pengalaman dan pengetahuan, mulai dari persiapan dan tahapan-tahapannya, adaptasi lingkungan, kultur dan budaya, hingga menjalani perkuliahan.
Rasa Naila Rahmah menuturkan, sebelum berangkat ke Australia, ia mencari berbagai macam perguruan tinggi baik dalam maupun luar negeri. Kebetulan waktu itu, ia mendapatkan informasi kegiatan Career Day yang digelar madrasah.
Sementara itu Zia Khawari Hudaya dalam presentasinya mengungkapkan, banyak keutamaan kuliah di luar negeri. Antara lain, mendapatkan teman dari berbagai bangsa, ras, dan etnis, lebih cepat belajar bahasa asing, mengenal budaya yang beraneka ragam, mendapat kesempatan untuk lebih memahami dan mengenal diri sendiri, kemandirian, mengembangkan pola pikir yang lebih terbuka, mendapatkan kualitas pendidikan yang baik, dan akan meningkatkan cinta Indonesia.
Selain itu, kata Zia ada beberapa konsekuensi. Antara lain, penyetaraan ijazah yang mungkin sedikit rumit, setiap mahasiswa harus mampu beradaptasi, baik sebelum maupun setelah selesai kuliah (Reverse-culture Shock). “Mungkin ada sebagian orang menganggap kuliah di luar negeri sama dengan bersenang-senang, padahal tidak demikian,” tuturnya.
Sedangkan Nawal Aulia Murman menyampaikan, sebelum studi ke luar negeri, agar para siswa benar-benar mencari informasi yang sebanyak-banyaknya. “Jangan lupa ijin orang tua dan konsultasi kepada para ahli,” pintanya.
Kemudian Nawal mengajak, agar setiap siswa yang ingin studi di luar negeri menata niat yang baik, yaitu ikhlas karena Allah, dan menjauhkan diri dari niat duniawi. (dzl)