Yogyakarta (MAN 1 YK) — Beasiswa Al-Hakim atau Al-Hakim Scholarship MAN 1 Yogyakarta segera terealisasikan. Keterpanggilan para alumnus MAN 1 Yogyakarta terhadap kemajuan dan pengembangan mutu pendidikan semakin nyata. Mereka akan bergerak menggalang dana dari para alumnus MAN 1 Yogyakarta lintas angkatan untuk berjama'ah beramal jariyah dan menyisihkan sebagian rezeki yang diwadahi dalam beasiswa pendidikan tersebut. Sosialisasi dan konsolidasi pun kerap diadakan, seperti pertemuan yang dimediasi MAN 1 Yogyakarta, Jumat(3/2)malam, di Balai Ayu Resto Timoho jalan Ipda Tut Harsono 58 Timoho.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs.H.wiranto Parasetyahadi, M.Pd. yang didampingi oleh Kepala Tata Usaha Marwanto, BA., Wakamad Bidang Humas Hartiningsih, M.Pd., Wakamad Bidang Keagamaan Suyanto, M.Pd., serta segenap staff dan perwakilan rumpun Agama. Sementara itu perwakilan Alumni MAN 1 Yogyakarta yaitu Jarot Wahyudi, MA., Moh.Fadlil Afif, Lc, dan Subkhi Ridlo.
Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs.H.wiranto Parasetyahadi, M.Pd. sangat menyambut baik dan mengapresiasi niatan baik para alumnus tersebut. Madrasah ini terang Wiranto, pada dinamikannya menuju keunggulan, bukan hanya di tingkat nasional saja, akan tetapi harus meningkat di tingkat internasional. "Dengan hadirnya kembali MAPK(Madrasah Aliyah Program Keagamaan), saya berharap MAPK ini menjadi icon,"ujarnya.
Wakamad Bidang Humas Hartiningsih, M.Pd menuturkan citivitas akademika MAN 1 Yogyakarta telah berkomitmen untuk menjadikan madrasah ini, sebagaimana mottonya "Prestasi Tiada Henti, Cerdas dan Islam". Dalam catatannya, dalam kurun waktu setahun yakni, tahun 2016, sekurang-kurangnya terdapat 82 prestasi siswa yang diperoleh pada berbagai perlombaan atau events.
Namun di tengah-tengah para siswa berprestasi tersebut tutur Aning, demikian sapaan akrabnya, banyak anak yang kurang mampu secara ekonomi, sehingga adanya Al-Hakim Scholarship ini menjadi salah satu solusi untuk membantu mereka.
Wakil Alumni MAN 1 Yogyakarta Jarot Wahyudi, MA. mengutarakan, ia bersama alumni MAN 1 Yogyakarta sudah menjalin komunikasi, untuk melakukan aksi nyata, untuk mendukung dan merealisasikan Al-Hakim Scholarship, yang ia sebut "Gerakan 100 ribu pertahun". Gerakan ini terang Jarot, akan menghimpun para alumni MAN 1 Yogyakarta untuk menginfakkan sebagian penghasilannya, sebesar 100 ribu saja tiap tahun.
"Jika ada 10 ribu alumnus berinfak tiap tahunnya 100 ribu saja dan tidak lebih dari itu, maka akan terkumpul dana sebesar satu milyar tiap tahunnya,"terang Jarot, yang juga Dosen UIN Sunan Kalijaga itu.
Gerakan ini lanjut Jarot, bersifat sukarela dan tidak ada paksaan. Lantas untuk mensukseskan aksi tersebut, Jarot menyarankan harus ‘dipancing’, dengan menampilkan laporan perolehan infak, secara transparan, salah satunya melalui website.
Bagaimana kalau ada alumnus yang menyumbang lebih dari 100 ribu?, terang jarot, dipersilahkan, yang jelas, yang diminta hanya 100 ribu saja. Pasalnya, agar tidak memberatkan para alumnus MAN 1 Yogyakarta, serta diharapkan bisa konsisten berinfak tiap tahunnya.
Terkait pengelolaan beasiswa tersebut, ia menyarankan dibuat sebuah sistem dan aturan yang tidak menyulitkan diri sendiri, akan tetapi bisa dipertanggungjawabkan, serta untuk penyalurannya tidak harus menunggu hingga dana ini terkumpul satu milyar. Kemudian pengurus beasiswa ini, setidaknya ada tiga lapis, yaitu komisaris sebagai pengawas dan penasehat, pengurus harian, dan kalau uangnya sudah cukup diadakan staff ahli pengelolaan dana beasiswa tersebut.
Jarot juga menambahkan, selain beasiswa, untuk meningkatkan mutu dan menjaga kualitas pendidikan, ia berharap agar MAN 1 Yogyakarta tidak menurunkan passing grade-nya, apalagi calon peserta didik program MAPK harus selektif dan ketat dalam proses penerimaan.(dzl)
