Yogyakarta (MAN 1 YK)—Kurikulum tidak terpisahkan dari lembaga pendidikan. Kesesuaian kurikulum juga menjadi tuntuan zaman yang sangat dinamis. Untuk itulah, Jelang Tahun Pelajaran Baru 2020/2021 MAN 1 Yogyakarta Menggelar uji publik kurikulum atau Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP), Kamis(25/06/2020) pagi, di Aula lantai 2.
Mengikuti protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran virus corona, kegiatan ini juga disiarkan langsung melalui Live Streaming Youtube (https://youtu.be/KKYYdZr7opo), sehingga guru, siswa, orang tua wali siswa, dan masyarakat dapat mengikuti uji publik KTSP ini.
Kegiatan ini dihadiri Kabid Dikmad Kemenag DIY Muntolib, S.Ag, M.S.I., Kasi Kurikulum Kemenag DIY Anita Isdarmini, S.Pd., M.Hum., Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Jawa Tengah Dr.Hj.Nurul Kamilati, M.Pd., M.Ed, Pengawas Kemenag Kota Yogyakarta Drs.H.Paiman, MA, Ketua Komite Madrasah Drs.H.Suyuti, M.Pd., dan segenap civitas akademika MAN 1 Yogyakarta.
Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs.H.Wiranto Prasetyahadi, M.Pd mengungkapkan, realita dan perkembangan zaman yang dinamis, mengharuskan madrasah untuk menguatkan profesionalitas, digitalisasi, dan internasionalisasi. Karena itulah, Tim Pengembang Kurikulum MAN 1 Yogyakarta melakukan inovasi kurikulum sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan di madrasah. Lanjutnya, hal tersebut merupakan bagian dari lima budaya kerja kementerian agama: integritas, profesionalitas, inovatif, tanggung jawab dan keteladanan.
“Digitalisasi, telah kita terapkan di madrasah, seperti dalam E-Learning, dan pengolahan Rapor. Bahkan output kita (alumni-ed) telah diterima di perguruan tinggi di luar negeri,” ujarnya.
Kabid Dikmad Kemenag DIY Muntolib, S.Ag, M.S.I. mengapresiasi langkah-langkah MAN 1 Yogyakarta. Tandasnya, KTSP ini menjadi pedoman yang akan mengawal perjalanan madrasah setahun ke depan. Untuk ia mengajak hadirin dan masyarakat untuk turut memberi masukan ide-ide kreatif, mengingat tantangan pendidikan di masa depan sangat berat. Di masa pandemi virus corona seperti ini, Muntholib meminta agar madrasah menyiapkan kurikulum masa darurat dan juga kurikulum di masa normal.
Wakamad MAN 1 Yogyakarta Bidang Kurikulum Taufik Zamhari, M.Sc. dalam presentasinya menjelaskan, ada beberapa perbedaan dalam KTSP tahun ini dengan tahun sebelumnya. Antara lain, mulai tahun ini akan diterapkan Sistem Kredit Semester (SKS) pada kelas X.
Taufik mengutarakan, penyelenggaraan SKS ini berprinsip pada beberapa hal. Pertama, Fleksibilitas; memungkinkan peserta didik menentukan dan mengatur strategi belajar secara mandiri. Kedua, Keunggulan: memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan belajar dan mencapai tingkat kemampuan optimal sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan kecepatan belajar.
Ketiga, Maju berkelanjutan: memungkinkan peserta didik dapat langsung mengikuti program berikutnya tanpa terkendala oleh peserta didik lain. Keempat, Keadilan: memungkinkan peserta didik memperoleh perlakuan sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan kecepatan belajar yang dimiliki secara perseorangan.
Sementara itu, Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Jawa Tengah Dr.Hj.Nurul Kamilati, M.Pd., M.Ed, dalam telaahnya ia memberi masukan dan menyambut baik KTSP madrasah ini. Pasalnya, telah memuat kurikulum darurat, seperti masa pandemi virus Corona seperti ini.
Selain itu, ungkapnya, dokumen kurikulum ini telah menggambarkan ciri kurikulum 2013 yang menekankan pada karakter, kompetensi dan literasi, serta memuat C-4, yaitu Higher Order of Thinking Skill (HOTS), kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi, semua itu telah diakomodasi. (dzl)