Yogyakarta (MAN 1 YK) -- Guru adalah ujung tombak proses pembelajaran. Sebagai pendidik, guru yang berpengetahuan luas dan berpengalaman akan mampu membawa peserta didik meraih hasil yang optimal. Untuk tujuan itulah Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dikmad Kemenag Provinsi DIY mengadakan mutasi guru antar madrasah aliyah.
Selain itu, mutasi guru tersebut akan memberikan penyegaran, tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi guru. Dengan pergantian tempat mengajar tersebut diharapkan guru tersebut bisa semakin berkembang kemampuan mengajarnya, juga bisa mengembangkan kemampuannya yang mungkin belum terakomodir di tempat mengajar yang lama.
Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs.H. Wiranto Prasetyahadi, M.Pd. menjelaskan, mutasi ini murni untuk memberi penyegaran kerja bagi guru yang bersangkutan. Pada semester ini ada sekitar 18 orang guru Madrasah Aliyah se-DIY yang dimutasikan. “Kemungkinan besar pada semester yang akan datang mutasi ini bisa dilaksanakan lagi, tergantung bagaimana nanti hasil evaluasi dari Dikmad Kemenag DIY,”imbuhnya.
Guru MAN 1 Yogyakarta yang dimutasi adalah Nuruddin, S.Ag guru matematika yang dimutasi ke MAN 2 Yogyakarta, sedangkan guru MAN 2 Yogyakarta yang dimutasi ke MAN 1 Yogyakarta ada 2 orang, yaitu Imam Subarkah, S.Pd, M.Pd guru matematika, serta Drs. Ahmad Charis Munandar, guru Bahasa Arab.
“Ini adalah pengalaman pertama saya di mutasi, setelah selama 23 tahun mengajar di MAN 2 Yogyakarta sejak pertama kali menjadi pegawai negeri sipil,” tutur Imam Subarkah, Selasa(31/1) kemarin, saat ditemu di ruang guru.
Lanjut Pak Imam, demikian sapaan akrabnya, jarak rumah dengan tempat kerja yang baru ini sekitar 14 km. Hal itu karena ia bertempat tinggal di Perum Jatisawit, jalan Jogja-Wates. Kendati Jauhnya jarak rumah dan tempat kerja, namun tidak mengecilkan hatinya. “Di MAN 1 Yogyakarta banyak juga teman dan tetangga di Jatisawit yang juga mengajar di sini,”ungkapnya.
Sementara itu, staff Wakamad Kurikulum MAN 1 Yogyakarta Dra.Hj.Kurnia Hidayati yang bertanggungjawab pada jadwal pelajaran menerangkan, masuknya Imam Subarkah dan Ahmad Charis Munandar tidak mengganggu jadwal pembelajaran. “Karena untuk sementara pak Imam menempati jadwal yang biasanya dilaksanakan oleh Nuruddin,”ujarnya.
Kurnia menambahkan, tahun ajaran baru mendatang akan dilakukan penataan jadwal yang baru disesuaikan dengan masa ketugasannya.
Sedangkan Imam Subarkah menuturkan, ia siap mengajar di kelas manapun yang ditugaskan kepadanya.“Semoga saya bisa berinteraksi dengan baik bersama bapak dan ibu guru di sini, sehingga saya bisa memberikan yang terbaik untuk MAN 1 Yogyakarta,”harapnya menutup perjumpaan hari pertama di MAN 1 Yogyakarta.(end/dzl)