Yogyakarta (MAN 1 YK)-Negeri ini sangat membutuhkan seorang pemimpin yang berintegritas. Karena Integritas seorang pemimpin akan dirasakan oleh masyarakat, baik secara langsung maupun tidak. Menyadari akan pentingnya hal ini, MAN 1 Yogyakarta sebagai lembaga pendidikan, turut berupaya untuk menyemai calon pemimpin yang mempunyai integritas, melalui acara motivasi bagi calon anggota OSIS, Jumat(16/12) kemarin di Aula lantai 2.
Acara yang diikuti oleh 150 siswa calon anggota OSIS ini, menghadirkan Narasumber M.Busyro Muqoddas, S.H., M.Hum, Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) ke-3.
Busyro mengawali motivasinya, dengan menceritakan pengalamannya selama mengenyam pendidikan dari Sekolah Dasar hingga Perguruan tinggi. Ia menuturkan, bahwa ia dulu sangat aktif di berbagai macam organisasi dan kegiatan sekolah.
"Kalau masih remaja, sudah punya hobi ke perpustakaan, baca buku, itu sudah menjadi bekal,”ujarnya. Menurutnya, hal itu akan menjadikan seseorang mempunyai kepekaan terhadap apa yang terjadi di masyarakat, misalnya terkait dengan kejujuran, ketimpangan, dan ketidakadilan. “Ada ndak, ketidakadilan yang terjadi baru-baru,"tanya Busyro kepada para siswa. "ada,"sahut mereka.
Busyro melanjutkan, menurutnya pemimpin yang dibutuhkan untuk negeri ini adalah seorang pemimpin yang bertauhid, yakni hanya Allah yang ia sembah. Indonesia ini, kata Busyro, merupakan negeri yang sangat kaya raya, namun hanya segelintir orang yang bisa menikmatinya. "Sumber alam, Batu bara, minyak dan gas, emas, dan sebagainya,"ungkapnya.
"Walaqad makannaakum fil ardhi, waja’alnaa lakum fiihaa ma’aayisya qaliilam maa tasykuruun [Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur],"kata Busyro membacakan Al-Quran Surat Al-A’araaf ayat 10
Dikatakan, emas yang ada di papua itu nomer kualitasnya nomer 1 di dunia, kemudian disusul oleh Afrika. Tetapi kata Busyro, yang mengelola ini tidak amanah sehingga manfaatnya tidak bisa dirasakan, atau hanya sedikit saja untuk negeri ini, selebihnya untuk orang asing.
Terang Busyro, banyak orang pintar, tetapi karena kepintarannya tidak didasari iman dan takwa, sehingga mereka banyak menyusahkan orang. Misalnya, ungkap Busyro, banyak guru besar, doktor, pejabat yang saat ini mereka menjadi tahanan KPK karena terlibat kasus korupsi.
"Lagi-lagi yang menyusahkan kita itu orang-orang pintar yang tidak punya iman dan takwa,"cetus Busyro yang juga mantan Ketua Komisi Yudisial Ketua Komisi Yudisial Republik Indonesia (2005-2010) itu.
Pada akhirnya, Busyro berharap agar para siswa untuk tetap ajek, istiqomah dengan kebiasaan-kebiasan yang baik, ibadah yang lainnya seperti sholat tahajjud dan dhuha.
Dialog semakin hangat, dan para peserta semakin antusias, saat Busyro melontarkan sebuah pertanyaan, yaitu "Setelah dari MAN 1 Yogyakarta, anak-anak mau kemana?"
Sontak pertanyaan yang singkat ini, menggugah para siswa untuk menyampaikan maksud dan opininya, sehingga diskusi membuat mereka enggan berhenti bertanya dan saling bertukar pikiran dengan tokoh ini, hingga acara berakhir.(dzl)