Kota Yogyakarta (MAN 1 Yogya) – Tim perwakilan dari MAN 1 Yogyakarta, Naufal Arkan Nashif, M Tsaqif Fathurrizqi, dan Wahid Aulia Ramadhani berhasil meraih Juara 1 Kompetisi Cerdas Cermat Agama (CCA) ajang Dakwah Syiasah Ramadan Jamaah Muslim yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Selasa (18/03/25) sampai Kamis (20/03/25). Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Ramadan di Fisipol (RDF) yang diselenggarakan oleh mahasiswa Fisipol UGM. Kompetisi tersebut diikuti oleh berbagai sekolah dari dalam dan luar Yogyakarta dengan tingkat persaingan yang ketat.
Acara ini secara resmi dibuka pada Senin (17/03/25) dengan penampilan dari grup hadroh Kasyiful Qurab MAN 1 Yogyakarta. Selama tiga hari pelaksanaan, kompetisi ini melewati tahapan penyisihan pada Selasa (18/03/25), final pada Rabu (19/03/25), dan diakhiri dengan pemberian hadiah pada Kamis (20/03/25).
Salah satu peserta dari Tim MAN 1 Yogyakarta, M Tsaqif Fathurrizqi, berbagi pengalamannya selama mengikuti kompetisi ini. Tsaqif menuturkan, persiapan yang mereka lakukan untuk lomba ini adalah dengan memperdalam pemahaman materi selama proses belajar di madrasah dan pelajaran diniyah. Hal ini memungkinkan mereka untuk tidak terbebani dengan persiapan mendadak menjelang kompetisi.
“Kami lebih fokus pada pembelajaran di madrasah selama kegiatan belajar mengajar dan ngaji kitab saat dini hari. Dengan begitu, saya tidak perlu mempersiapkan secara terburu-buru. Kecuali untuk materi yang belum diajarkan, seperti mawaris misalnya,” ungkapnya.
Meskipun demikian, ia mengakui bahwa persaingan dalam kompetisi ini cukup menegangkan, terutama karena banyak peserta berasal dari sekolah-sekolah unggulan di Yogyakarta. Namun, saat memasuki tahap final yang mengandalkan kecepatan menjawab langsung, ia mulai merasa lebih percaya diri.
“Kami sempat minder melihat banyak peserta dari sekolah top. Tapi ketika mulai menjawab soal, saya jadi lebih optimis karena ternyata soal-soalnya tidak jauh dari yang sudah saya pelajari,” tambahnya.
Ia menyatakan bahwa ini adalah lomba ketujuh yang ia ikuti sepanjang tahun, setelah sebelumnya mengalami beberapa kali kegagalan dalam kompetisi serupa di berbagai tempat, termasuk hingga keluar kota. Kemenangan dalam kompetisi ini menjadi titik balik bagi dirinya setelah tujuh kali bertanding tanpa hasil yang diharapkan. Yang mana kali ini mereka berhasil meraih kemenangan dengan perolehan poin tertinggi, yakni sekitar 140-150 poin, jauh mengungguli pesaingnya yang memperoleh sekitar 70 poin. Namun, lebih dari sekadar prestasi, ia menganggap kompetisi ini sebagai bagian dari perjalanan menuju kedewasaan dan pencarian ilmu. Ia juga berpesan kepada teman-teman di MAN 1 Yogyakarta agar terus berproses dan tidak terpengaruh oleh pencapaian orang lain.
“Kita semua punya jalan masing-masing. Jangan meniru orang lain sepenuhnya, karena kondisi kita berbeda-beda. Yang penting, terus berusaha dan melibatkan Allah dalam setiap langkah,” pungkasnya.
Dengan kemenangan ini, diharapkan semakin banyak siswa yang termotivasi untuk mengikuti kompetisi serupa dan terus mengembangkan kemampuan akademik maupun keagamaan mereka di masa depan. (sab)