Yogyakarta (MAN 1 YK)-- Silaturahim terbukti memberi manfaat untuk kebahagiaan dan kesejahteraan umat manusia ini. Anehnya, negara-negara mayoritas non muslim yang justru mempraktikan kebiasaan silaturrahim ini, didapatkan penduduknya mempunyai harapan hidup dan usia yang panjang di banding negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Kenyataan tersebut diungkapkan Drs.H.Imam Moedjiono, M.A. Dosen Fakultas Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Indonesia(UII) saat memberi tausiah, dalam acara Syawalan Keluarga Besar MAN 1 Yogyakarta, Kamis(12/7), di Aula lantai 2.
pasalnya, Karena negara-negara tersebut penduduknya mempunyai pola hidup yang sehat dan hubungan sosial yang baik (baca:mempraktikan silaturrahim). Menurutnya, sedikitnya ada empat manfaat yang tersimpan dalam silaturrahim tersebut.
Pertama, Silaturrahim merupakan kunci kesuksesan. Smart(Kecerdasan)hanya tigapuluh persen, selebihnya tujupuluh persen ditentukan oleh kemampuan relationship(hubungan). “Kalau punya anak yang kemampuan akademiknya biasa saja, ‘asal koncone akeh’(asalkan temannya banyak-red), insya Allah sukses,”ujarnya.
Kedua, silaturrahim menjadi kuci surga. “laa yadkhulul jannata qaathiur rahmi(Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali silaturrahim,”ujarnya mengutif hadits nabawi.
Ketiga, Silaturrahim menjadi faktor hidup sejahtera dan panjang usia. “Man ahabba anyubsato lahu fii rizqihi wa yunsa’a lahu fi atsarihi fal yashil rahimahu(Barangsiapa ingin dilapangkan baginya rezekinya dan dipanjangkan untuknya umurnya hendaknya ia melakukan silaturahim,”ujarnya lagi.
“Panjang umur, siapa yang tidak pingin?, apalagi sehat prima, hidup bermakna, dan tidak merepotkan keluarga,”cetusnya.
Kemudian yang keempat, menurutnya, silaturrahim itu menyehatkan. Berdasarkan penelitian negara-negara kawasan eropa dan asia yang masuk dalam blue zone(klasifikasi tempat-tempat berdasarkan kemampuan penduduk hidup lebih lama daripada penduduk lain di dunia), didapatkan penduduknya merasakan kualitas hidup yang baik dan mempunyai harapan hidup yang tinggi. Antara lain, Sardinia Italy, Lomo Linda California, Nicoya Costarica, Ikaria Yunani, dan Okinawa Jepang.
Terang Imam, penduduk negara tersebut mempunyai tradisi dan pola hidup sehat, yaitu menghormati pasangan, saling memahami, peduli teman, menikmati hidup, olah raga, ikatan sosial dan keluarga, mengutamakan sikap pemaaf, jujur, disiplin, dan aktivitas fisik yang tinggi. Kebiasaan yang paling menonjol dari lima negera tersebut, adalah mereka berhasil membangun hubungan sosial yang baik.
Karena itulah, Imam mengajak agar setiap orang Islam untuk berusaha mewujudkan “kuntum khaira ummatin’(umat yang terbaik), dengan cara mengamalkan ajaran Islam.
Kegiatan yang digelar tiap tahun ini, selain dihadiri seluruh guru dan pegawai, juga dihadiri mantan guru dan pegawai MAN 1 Yogyakarta.
Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs.H.Wiranto Prasetyahadi, M.Pd pada kesempatan itu menyampaikan, di tengah-tengah persaingan global, menjadi madrasah unggul menghadapi banyak tantangan. Kepercayaan masyarakat umum kepada madrasah menjadi amanat yang tidak ringan. Karena itu, ia memohon dukungan dan doa dari seluruh citivitas akademika, mantan guru dan pegawai.
Syawalan pagi itu juga dimeriahkan penampilan hiburan oleh mansakustik. Grup music siswa madrasah ini, membawakan lagu-lagu religi. Diantaranya lagu ‘Maulana’ yang populer dinyayikan oleh Nissa Sabyan.
Sebelum acara Syawalan berakhir, dua guru MAN 1 Yogyakarta: Drs.Tri Suwanto Guru Olah Raga dan Dra.Isni Lestari Guru Bimbingan Konseling, keduannya berpamitan dan mohon doa restu, untuk menunaikan ibadah haji, yang akan berangkat ke tanah suci Makkah, setelah beberapa hari lagi. (dzl).