Surabaya (MAN 1 YK) — Rombongan Studi Riset Siswa MAN 1 Yogyakarta lakukan kunjungan di Komando Armada II (Koarmada II), Kamis(7/11) pagi. Rombongan disambut oleh segenap petugas TNI AL, di Kapal Republik Indonesia (KRI) Teluk Banten 516.
Di lokasi ini para peserta studi riset dikenalkan sejarah kapal dan fungsinya, serta Spesifikasi KRI Teluk Banten 516, yaitu Galangan : Tacoma SY (Hanjin Heavy Industries), Masan – Korea Selatan, Dimensi : 100 x 15,4 x 4,2 meter, Bobot penuh : 3.770 ton, Bobot standar : 1.800 ton, Mesin 2 diesel, 2 shafts, 6.860 bhp, Kecepatan maksimum : 15 knots, Jarak jelajah : 13.890 Km dengan kecepatan 13 knots. Selain itu kapal ini mampu menampung helikopter, hingga 3 unit (dua di dalam hanggar), jumlah awa kapal 115 dan 202 pasukan marinir.
Tampak, para petugas dengan penuh semangat dan antusias memberi penjelasan pada rombongan studi riset. Mereka mengajak berkeliling lingkungan kapal, dan mengenalkan ruang dan alat-alat yang melengkapinya.
“Selamat pagi!,” pekik Sersan Mayor Kustriyadi dengan penuh semangat. “Pagi, pagi, luar biasa!,” sahut para siswa.
Masih di kawasan yang sama, usai pengenalan KRI Teluk Banten 516, kemudian rombongan Studi Riset diajak berkunjung ke Monumen Jalesveva Jayamahe atau Monjaya. Sebuah monumen yang menggambarkan sosok Perwira TNI Angkatan Laut berbusana Pakaian Dinas Upacara (PDU) lengkap dengan pedang kehormatan yang sedang menerawang ke arah laut, serasa siap menantang gelombang dan badai di lautan, dengan moto angkatan laut “Jalesveva Jayamahe” yang berarti “Di Laut Kita Berjaya”.
Patung tersebut berdiri di atas bangunan dan tingginya mencapai 30,6 meter. Monumen Jalesveva Jayamahe menggambarkan generasi penerus bangsa yang yakin dan optimis untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia.
Di aula utama dalam monumen tersebut, para siswa menyaksikan film dokumenter TNI AL, mendapatkan penjelasan dan motivasi dari Letkol Kolonel Joko Lukito. Ia menuturkan, bagi siswa yang ingin menjadi prajurit TNI AL, agar mulai sekarang untuk belajar dengan rajin, menjaga kesehatan fisik dan mental. “Mental, fisik, juga harus bagus,” ujarnya. (dzl)
