Yogyakarta (MAN YK I )-Keluarga Besar MAN Yogyakarta I selenggarakan pengajian, Ahad(21/2). Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin, diadakan dua bulan sekali. Diikuti oleh segenap guru dan pegawai MAN Yogyakarta I. kegiata berlangsung mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB., bertempat di lantai 1 masjid Al-Hakim.
Acara dimulai dengan tadarrus Al-Quran, membaca Al-Quran Surat Al-Munafiqun, dipandu oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hakim MAN Yogyakarta I Drs.H.M.Nawawi, M.S.I. setelah tadurrus, dilanjutkan kajian tafsir ayat ini.
Sementara itu Penceramah Drs.Jarot Wahyudi, MA. Pada kesempatan ini, mengajak untuk menguatkan tiga hal yaitu silaturrohmi, thalabul ilmu, dan amal jariyah.
Jarot menjelaskan, dakwah Nabi Muhammad saw dianggap berhasil karena menggunakan media silaturrohmi. Lantas ia menunjukkan, kondisi dakwah Nabi Muhammad saw saat hijrah ke Madinah. Kalangan anshor sangat menerima dan mendukung dakwahnya. Selain itu menurutnya, Bumi Makkah yang gersang, kering kerontang, bisa di”sulap” menjadi tempat pusat perekomomian dan peradaban, lantaran silaturrohmi.
Lantas ia mengkiyaskan dengan MAN Yogyakarta I, “kalau para alumni MAN Yogyakarta I bisa dikelola dengan baik, maka bisa menjadi sebuah kekuatan dan sumber daya manusia yang bermanfaat,”ujar Alumnus MAN Yogyakarta I periode awal.
Terkait dengan thalabul ‘ilmi, Jarot menunjukkan sebuah nasehat para ulama “uthlubil ‘ilma wa lau bish shin”[carilah ilmu walau sampai ke Negeri Cina]. ia memaparkan, “saat ini Cina merupakan Negara paling mengusai bidang perdagangan,”ujarnya.
Bahkan menurutnya, kalau saja Cina dan India (CINDIA) mau bersatu maka, Amerika dan Eropa akan bangkrut dan jatuh.
Disamping itu ia mengaku sedih, melihat kondisi para pelajar dan mahasiswa saat ini. Karena gairah membaca mereka menurun. Padahal Islam dengan wahyu pertama kali adalah perintah membaca.
Kemudian masalah Amal Jariyah lanjut Jarot, dikalangan umat Islam belum kuat dan masih bersifat individual. Padahal menurutnya, kalau Amal Jariyah itu dihimpun dengan benar dan kolektif, bisa mengentaskan banyak kemiskinan, misalnya dalam bidang pendidikan.
“kalau saja setiap alumni MAN Yogyakarta I mau infaq pertahun seratus ribu saja, dari seribu alumni maka akan terkumpul seratus juta pertahun, bisa dibayangkan, bisa untuk pengembangan pendidikan, seperti beasiswa,”Ujar Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.(dzl)