Yogyakarta (MAN 1 YK)—Ada hikmah yang dapat diambil pada setiap peristiwa. Namun tidak semua orang mau mengambil hikmah itu. Seperti pandemi Corona yang terjadi saat ini. Salah satunya memanfaatkan waktu luang sebagai momentum untuk melakukan refleksi diri, evaluasi, dan menyusun segala rencana dan program kehidupan.
Pesan moral tersebut terkandung dalam video pendek karya siswa MAN 1 Yogyakarta Nayla Ilma Kauna (kelas XI Bahasa dan Nada Salsabila Ma’mun (XI MIPA) yang berjudul ‘Silver Linings’. Silver lining merupakan kependekan pepatah Bahasa Inggris yaitu ’Every cloud has a silver lining’ atau setiap kesulitan pasti ada hikmahnya.
Video pendek karya dua siswa tersebut mampu bersaing dan berhasil raih juara 1 dalam lomba video pendek untuk jejang SMA/MA/SMK atau sederajat se-Indonesia, pada Moslem Youth Competition(MYC), Peringatan Hari Santri Nasional, yang digelar Pondok Pesantren Universitas Islam Indonesia(UII) Yogyakarta, Senin (2/11/2020) kemarin. Sedangkan juara 2 diraih Maulana Nafiurroziqin SMKN 2 Tebo Jambi, dan Juara 3 diraih Muhammad Afham Hanan dan Razel Lisandi SMA Yadika 6 Pondok Aren.
Nayla Ilma Kauna menuturkan, ide kreatif dalam video tersebut diambil dari cerita kehidupan sehari-hari. “Saya dan Nada sama-sama merefleksi apa dampak pandemi dan hikmah yang bisa kita ambil,” ujarnya, saat dihubungi, Selasa (3/11/2020).
Tentunya untuk mendapatkan ide-ide kreatif itu melalui proses yang panjang dan banyak kendala, serta tantangan yang dihadapi. Menurut Putri dari Helmi Mustofa dan Laily Rahmawati, Kelahiran Surabaya, 6 Desember 2002 itu, pengalaman paling sulit yaitu mencari sesuatu yang berbeda namun bisa diterima banyak orang, atau menyajikan sesuatu dengan kemasan yang berbeda.
“Banyak sekali tantangannya supaya bisa menjadi juara, tapi yang paling penting adalah proses kreatif. Ya, di situlah kreativitas diuji, harus banyak-banyak akal. Nggak boleh gampang menyerah juga dan harus selalu punya alternatif,” ungkap siswi berparas cantik yang akrab disapa Nayla itu. (dzl)