Yogyakarta (MAN 1 YK) — Mengukur tekanan darah (tensi darah) merupakan salah satu cara mengetahui indikasi kesehatan seseorang. Namun karena pekerjaan dan kesibukan yang padat, sehingga tidak semua orang, menyempatkan diri untuk secara rutin mengecek tensi darah.
Berdasarkan permasalahan tersebut, tiga siswa kreatif MAN 1 Yogyakarta yaitu Fathurrahman Kafi, Muhammad Dhesta Zafran Purnawan, dan Yasin Arkan Manaru (Kelas X MIPA) merancang alat yang mempermudah dalam memonitor tensimeter yang terintegrasi dengan smartphone berbasis Android.
Hasil kreativitas tiga siswa madrasah tersebut mampu bersaing dan meraih juara 3 dalam Lomba Ide Kreatif Siswa (LITS) Tahun 2020, yang diselenggarakan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekes) Yogyakarta, Ahad(30/08/2020) kemarin. Sementara itu juara 1 dan 2 diraih oleh MAN 2 Sleman dan SM TI Yogyakarta.
Saat dihubungi Faturrahman Kafi menjelaskan, Tekanan darah adalah ukuran yang digunakan untuk menentukan besaran tekanan yang dialami oleh darah dalam pembuluh darah arteri ketika dipompakan oleh jantung ke seluruh tubuh. Lanjutnya, kondisi tekanan darah dipengaruhi beberapa faktor. Antara lain, keturunan, usia, jenis kelamin, Stres fisik dan psikis, kegemukan (obesitas), pola makan, dan aktivitas fisik.
Ungkapnya, dalam perangkat keras yang dibutuhkan dalam membuat alat ini berupa;NodeMCU ESP8266, LCD, Batrei, Automatic blood pressure, dan Hardkeypad 4x4. Sedangkan spesifikasi alat meliputi; Supply power: baterai 6 volt; Display: Android Smart Phone; Data communication: Wifi, Internet, Measurement range pressure: 0 mmHg – 299 mmHg; Pluse Rate range: 40 – 180 / min. Dilengkapi lengkapi juga, dangan fiture display pada android seperti: Hypertension indicator, Display of BP Value dan Pluse Rate.
“Alat ini diaplikasikan untuk masyarakat di daerah yang mobilitas penduduknya padat sebagai peringatan dini kondisi kesehatan kita tanpa harus mengecek langsung kedokter, bisa dipantau dimanapun menggunakan handphone berbasis android,” terangnya.
Selain itu, alat ini diintegrasikan dengan dokter untuk mengetahui kondisi tubuh kita secara keseluruhan dimanapun dan kapan pun. “Merasa lebih tertantang untuk melakukan presentasi secara daring,”kesannya, dalam perlombaan yang digelar secara virtual ini. (dzl)