Yogyakarta (MAN 1YK)- Ragam video inspiratif karya Siswa MAN 1 Yogyakarta ditampilkan dalam penutupan Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis Character Building di madrasah, Selasa(26/3), yang berlansung selama delapan hari(18-26 Maret 2019), di Aula lantai 2.
Video tersebut merupakan dokumentasi aktivitas para siswa, yang dibuat berdasarkan kelompok masing-masing, sebagai praktik langsung karakter (aklakul karimah) dalam kehidupan sehari-hari, serta sikap dan perilaku mereka dalam menghadapi berbagai permasalahan sosial. Seperti penanganan sampah di lingkungan sekitar, kebersihan saluran air, sungai, dan kebersihan jalan raya, serta fenomena para kaum dhu’afa di perjalanan.
Mula-mula setiap kelompok diwajibkan membuat program kegiatan dan mendokumentasikan kegiatan inspiratif mereka, dalam bentuk video berdurasi 3 menit hingga 5 menit, dan mempresentasikannya di ruang kelas. Kemudian, pihak panitia memilih sepuluh besar video terbaik dan ditayangkan di Aula lantai 2 disaksikan oleh semua siswa, untuk memilih tiga video terbaik.
Satu persatu, sepuluh video terbaik diputar. Gelak tawa dan tepuk tangan meriah sambut karya-karya inspiratif itu. Banyak pesan moral dan ajakan berbuat baik terkandung didalamnya. Antara lain, ajakan menjaga kebersihan sungai, tempat ibadah, dan lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah sembarang tempat, dan ajakan peduli sosial dengan berbagi kepada kaum dhu’afa, seperti berbagi makanan dan minuman.
Akhirnya, terpilih tiga video terbaik karnya para siswa, yaitu video dengan judul “Perubahan yang besar dimulai dari yang kecil” karya Pradiptya Bagas Dea Rachmadi dkk berhasil meraih juara 1, dan “Akhlak Qur’ani” karya Akmal Rizka Wardana dkk meraih juara 2, kemudian susul “Indahnya berbagi”karya Aida Nur Fitria dkk dan “Bersih-bersih masjid” karya Dewi Nur Andini Wijoyono dkk meraih juara 3. Para pemenang mendapatkan hadiah dan penghargaan dari madrasah.
Bagas ketua tim pembuatan video yang meraih juara 1 menuturkan, orang Indonesia itu mempunyai karakter yang baik, namun hal itu harus dimulai dari diri sendiri. Ia mencontohkan, untuk mengurangi kemacetan, semestinya orang-orang tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi, kalau tempat aktivitas atau kerja itu bisa ditempuh dengan jalan kaki, atau juga dengan kendaraan umum.
“Jadi orang Indonesia jangan manja, kalau dekat ndak usah naik motor,”ujarnya
Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs.Wiranto Prasetyahadi, M.Pd. dalam menutup kegiatan ini berharap, agar kegiatan selama delapan hari ini dapat membekas dalam diri siswa, bersemangat, dan menjadi lebih baik lagi. (dzl)