Di tengah hiruk-pikuk aktivitas akademik MAN 1 Yogyakarta, Naura Naydellyn menapaki jalan yang berbeda. Siswi kelas 12 SKS ini memilih untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri, bukan sekadar impian, tetapi sebuah langkah besar untuk menggali potensi dan menggapai masa depan yang lebih baik.
Bagi Naura, keputusan untuk kuliah di luar negeri bukan sekadar keinginan, tetapi sebuah kesadaran. "Saya melihat bagaimana potensi yang ada pada diri saya, dan hal itu membuat saya sadar bahwa pendidikan yang saya butuhkan ada di luar negeri," ungkapnya.
Selain itu, dukungan penuh dari kedua orang tuanya menjadi faktor besar dalam keputusannya. "Mama dan Papa selalu menanamkan pentingnya berani keluar dari zona nyaman dan mencoba hal yang lebih menantang. Itu yang membuat saya yakin untuk melangkah," tambahnya.
Setelah riset mendalam, Naura menjatuhkan pilihan pada beberapa kampus terbaik, seperti Universiti Malaya, Universiti Putra Malaysia, Macquarie University, Curtin University, University of Canterbury, University of Waikato, dan Edinburgh Napier University.
Dari semua pilihan tersebut, Universiti Malaya (UM) menjadi kampus yang paling menarik hatinya. "UM termasuk dalam jajaran top university di Asia dan menduduki peringkat ketiga di Asia Tenggara. Kualitas pendidikan mereka sangat sesuai dengan apa yang saya cari," jelas Naura.
Salah satu keunggulan UM yang menarik perhatiannya adalah metode pembelajaran yang lebih banyak praktik serta menjunjung tinggi integritas. "Mereka juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa administrasi bisnis untuk magang di perusahaan-perusahaan terbesar di Malaysia. Ini kesempatan emas untuk mendapatkan pengalaman berharga," katanya dengan antusias.
Jalan menuju kampus impian tentu tidak mudah. Sejak pertengahan tahun 2023, saat masih di kelas 11, Naura sudah mulai mempersiapkan diri dengan fokus pada nilai rapor, tes SAT (penyetaraan), dan IELTS (tes bahasa Inggris).
"Tantangan terbesar adalah membagi waktu antara sekolah dan persiapan studi. Saya sempat harus menunda tes penyetaraan demi fokus ke sekolah dan mempertahankan nilai rapor," ungkapnya.
Namun, kerja kerasnya membuahkan hasil. Setelah lulus dari MAN 1 Yogyakarta, Naura mengikuti tes SAT dan IELTS, dan hasilnya membawa kabar baik. "Alhamdulillah, skor saya cukup untuk mendapatkan offer letter dari beberapa universitas luar negeri," ujarnya penuh syukur.
Menjelang keberangkatannya ke kampus impian pada Maret 2025, Naura berpesan kepada adik-adik kelasnya, "Percayalah pada kemampuan diri sendiri dan teruslah mengembangkan potensi. Berani mencoba hal baru, keluar dari zona nyaman, dan yang paling penting, jangan takut gagal."
Kisah Naura Naydellyn bukan hanya tentang perjalanan akademik, tetapi juga tentang keberanian dan tekad untuk menembus batas. Ia membuktikan bahwa dengan kerja keras, dukungan orang tua, dan keyakinan pada diri sendiri, tidak ada mimpi yang terlalu jauh untuk digapai. (dee)