Yogyakarta (MAN 1 Yogya) — Di tengah semangat akhir program kerja periode 2024/2025, SATGAS GALAKSI MAN 1 Yogyakarta memilih cara yang tak biasa untuk menutup lembaran tahun ini: kunjungan ke Rumah PABM Nawacita, sebuah tempat rehabilitasi bagi pengguna narkoba. Bukan sekadar agenda formal, kegiatan yang berlangsung Rabu (17/09/2025) ini menjadi ruang belajar yang menyentuh hati, melibatkan murid kelas 10 dan 11 dari angkatan 10 dan 11, didampingi oleh pembina Farah Husna, S.Sos.I., M.Pd.
Rombongan berangkat bersama menggunakan bus, membawa semangat ingin tahu dan kepedulian. Setibanya di lokasi, sambutan hangat dari para pendamping dan penghuni rumah rehabilitasi langsung mencairkan suasana. Tak ada jarak, tak ada stigma—hanya ruang dialog yang jujur dan penuh rasa.
Sesi demi sesi berjalan dengan intens. Murid mendengarkan kisah perjuangan para penyintas, berdiskusi dengan pendamping, dan bertanya dengan rasa ingin tahu yang tulus. Di sinilah mereka belajar bahwa pemulihan bukan hanya soal medis, tapi juga tentang harapan, dukungan, dan keberanian untuk berubah.
Puncak kegiatan ditandai dengan sesi melukis layang-layang bersama. Dalam kelompok kecil, murid dan para penyintas duduk berdampingan, menggoreskan warna dan makna pada kanvas sederhana. Layang-layang yang mereka ciptakan bukan sekadar karya seni, melainkan simbol kebebasan, pemulihan, dan mimpi yang ingin diterbangkan kembali.
Kepala MAN 1 Yogyakarta, Edi Triyanto, S.Ag., S.Pd., M.Pd., menyebut kegiatan ini sebagai bentuk pendidikan karakter yang autentik. “Murid tidak hanya belajar tentang bahaya narkoba, tapi juga tentang kemanusiaan. Mereka melihat langsung bagaimana harapan bisa tumbuh di tempat yang mungkin tak pernah mereka bayangkan. Saya bangga SATGAS GALAKSI mampu menghadirkan pengalaman yang membekas dan membangun empati,” tuturnya.
Kunjungan ini bukan hanya menjadi penutup program kerja, tetapi juga pembuka kesadaran baru. Bahwa generasi bebas narkoba bukan sekadar slogan, melainkan cita-cita yang harus diperjuangkan dengan hati, aksi, dan pemahaman yang mendalam. (dee)