Yogyakarta (MAN 1 YK) -- Inovatif dan Inspiratif. Santri baru pondok pesantren Al-Hakim Asrama MANPK MAN 1 Yogyakarta mengikuti Masa Taaruf Santri Pondok Pesantren Al-Hakim (MASTASIA) selama seminggu (15-22/07/2023).
Acara Sharing Alumni digelar di Aula madrasah lantai 2, Kamis (20/07/2023) malam, dihadiri Wakamad Bidang Humas Dr.Suyanto Thohari, M.Ag., Muhammad Mahfud Muammar (Mahasiswa Universitas Al-Azhar Mesir), Daffa Rahmatullah (Mahasiswa Universitas Al-Azhar Mesir), Tabah Gilang (Mahasiswa Universitas Al-Ahgaff Yaman), dan Nizam Muhammad Zulfikar (Mahasiswa Universitas Cadi Ayyad Marrakech), Pembina Harian Asrama, dan seluruh santri baru.
Dr.Suyanto Thohari, M.Ag. menjelaskan, para alumnus MANPK berhasil menjadi tokoh-tokoh masyarakat yang bermanfaat, seperti rektor, dosen, direktur haji Indonesia, Ketua pengadilan, dan lain sebagainya. “Semoga santri MANPK MAN 1 Yogyakarta menjadi ulama-ulama dan orang yang bermanfaat bagi agama nusa dan bangsa Indonesia,” harapnya.
Ungkapnya, sedikitnya ada tiga cara belajarnya santri dalam menggapai kesuksesan, serta yang membedakan dengan siswa-siswa yang lain, yaitu Tholabul Ilmi Bilkasbi, Tholabul Ilmi BilKasyfi, dan TholabulIlmi Bil Takdim.
Disampaikan pula oleh Muhammad Mahfud Muammar, Daffa Rahmatullah, Tabah Gilang, Nizam Muhammad Zulfikar, terkait MANPK. Di saat KBM online mereka menyempatkan waktunya untuk belajar otodidak terkait nahwu shorof, dan ilmu agama.
Kesan mendalam bagi mereka saat di MANPK, bangga dengan keberhasilannya karena mereka menyukai tempat belajarnya, pengajarnya yang sangat variatif dalam mengajar, pembiasaan keteladanan yang harus diterapkan seperti pembiasaan sholat dhuha, tahajud, dan pembiasaan-pembiasaan baik yang lain.
“Sebagai pelajar agama kalian bisa memanfaatkan sebaik mungkin fasilitas yang ada sehingga bisa menggapai cita-cita yang diinginkan,” ujar Mahfud.
Imbuh Mahfud, seorang santri tidak hanya dituntut untuk belajar dan memahami apa yang sudah diajarkan, namun mereka juga dituntut untuk berakhlak mulia sehingga menjadi orang yang mampu bersikap sopan santun di manapun berada. “Sopan santun merupakan karakter positif dalam diri seorang santri yang patut diteladani,” pungkasnya. (nz/dzl)