Yogyakarta (MAN 1 YK) -- Madrasah Aliyah Negeri Program Keagamaan (MANPK) dan Ponpes Kamapeka MAN 1 Yogyakarta mengadakan kegiatan “Ngaji Inspirasi” bersama alumnus MANPK MAN 1 Yogyakarta, Muhtar Ali, SH., LL.M (Founder “Muhtar Halim” dan Partners Law Office), Jumat (19/08/2022), pukul 20.00 – 21.00 WIB, di Aula madrasah lantai 2.
Kegiatan “Ngaji Inspirasi” ini bertujuan untuk memotivasi dan meningkatkan semangat menuntut ilmu seluruh santriwan dan santriwati MANPK dan Ponpes Kamapeka MAN 1 Yogyakarta. Kegiatan ini dihadiri Latifah Rahmawati, M.Pd (Kanit Kepesantrenan), Dr.H.Suyanto Thohari, S.Ag, MSI, M.Pd,(Wakamad Bidang Humas), Syaikh Muhammad Quthb Husain Hasan Zaqzouq dan para pembina, serta seluruh santriwan dan santriwati MANPK dan Ponpes Kamapeka MAN 1 Yogyakarta.
Muhtar Ali menyampaikan motivasi dan nasehat-nasehat dalam menuntut ilmu dan belajar berorganisasi di MAN 1 Yogyakarta. Ia juga menjabarkan solusi-solusi dan urgensi kerja keras dalam menggapai cita-cita di era informasi saat ini.
“Segala yang diberikan oleh Allah Swt kepada kita adalah yang terbaik bagi setiap hamba-Nya. Maka kita harus berikhtiar dan bekerja ekstra untuk menggapai takdir cita-cita yang diinginkan. Tentukan target dan laksanakan langkah ke sana dengan konsisten. Terlebih di era informasi saat ini, handphone sangat bermanfaat bagi mereka yang bijak menggunakan,” terang Muhtar.
Muhtar Ali yang kini berkiprah di bidang hukum selaku alumni dari program keagamaan MAN 1 Yogyakarta menjabarkan analogi teori dari bidang hukum dalam implementasi motivasi konsistensi belajar para santri.
“Dari sisi lawyer, misalnya dalam memberi advice, lawyer mitigasi harus konsisten dalam menyesuaikan permasalahan-permasalahan hukum ataupun regulasi dalam undang-undang di bidang bisnis. Agar kegiatan dan tujuan hukum tersosialisasikan dan tercapai dengan baik. Menjadi lawyer jadi harus banyak belajar berbagai hal, membaca, menulis literasi,” ujarnya.
Suasana kegiatan semakin akrab dan interaktif dengan diadakannya sesi tanya jawab menjelang akhir acara. Salah satu peserta kegiatan, Nazwa Afifah Zein (X MANPK) menanyakan bagaimana cara me-manage waktu dalam menuntut ilmu dan berorganisasi agar cita-cita yang diinginkan tercapai.
Muhtar menjawab dengan menegaskan bahwa waktu selama 24 jam harus dapat digunakan dengan efisien, konsisten, dan ikhlas. Keikhlasan akan membantu dalam bersabar dalam mencapai target yang ditentukan. Stres dan overthinking pun harus dihindari agar tidak berlarut dalam kekurangan diri yang akhirnya akan membuat kemalasan diri.
“Baik bagi kita sejenak untuk melihat kegagalan dan kekurangan diri, namun jadikan itu sebagai pemantik semangat dan perbaikilah kekurangan itu. Semangat dan komitmen belajar harus senantiasa ditanamkan dalam hati kita sesuai dengan cara kita masing-masing dalam menghadapi kemalasan itu. Intinya, meskipun kita juga membutuhkan stimulus dari luar diri, namun itu tidak akan bertahan lama jika kita tidak menguatkan semangat dan komitmen dalam hati kita masing-masing. Ingat, tantangan era ini adalah global, tidak lagi interlokal” pungkasnya di akhir acara. (aao/dzl)