Yogyakarta (MAN 1 YK) --- Tahfidzul Quran program mandatory Kanwil Kemenag Daerah Istimewa Yogyakarta berjalan dengan baik dan terus berkembang di MAN 1 Yogyakarta. Hal ini diungkapkan dalam Wisuda Tahfidzul Quran yang digelar MAN 1 Yogyakarta, Selasa (27/10/2020) pagi, Aula lantai 2, yang disiarkan secara langsung lewat chanel (https://www.youtube.com/watch?v=c6LUMv8gNh8&feature=youtu.be).
Karena mengikuti protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran virus corona, maka prosesi wisuda untuk tahun ini, tidak ikuti oleh semua siswa penghafal Al-Quran, hanya 21 siswa berasal dari D.I. Yogyakarta, dengan ragam jumlah hafalan al-Quran, 30 juz sebanyak 6 orang, sedangkan jumlah hafalan kurang dari 30 juz sebanyak 15 orang.
Kegiatan ini dihadiri Kabid Dikmad H. Muntholib, S. Ag., M.S.I., Komite MAN 1 Yogyakarta Drs. H. Sayuti, M. Pd. I, Perwakilan Al-Hakim Scholarship, orang tua wali wisudawan, dan segenap civitas akademika.
Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs. H. Wiranto Prasetyahadi, M. Pd. menyampaikan, MAN 1 Yogyakarta eksis dan konsisten dalam menjalankan program mandatory tahfidz di madrasah. Ungkapnya, jumlah penghafal Al-Quran tiap tahunnya selalu bertambah.
Untuk itu, Wiranto mengajak para siswa penghafal Al-Quran agar senantiasa menjaga hafalan dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Adapun bagi siswa yang belum menyelesaikan hafalannya hingga 30 juz Al-Quran, untuk berusaha meningkatkan hafalannya.
“Yang sudah hafal 30 juz tolong dijaga, adapun yang baru sampai 6 hingga 7 juz silakan diteruskan hafalannya, jangan sampai surut,” ujarnya memotivasi para penghafal Al-Quran.
Motivasi untuk menghafal Al-Quran juga datang dari Agung Sarwono Edi orang tua wali wisudawan Akrimna Fahma. Dalam sambutannya ia mengajak bersyukur, sebab di zaman sekarang ini, masih banyak anak-anak yang mencintai dan menghafal Al-Quran. Lanjutnya, hal ini merupakan hal yang luar biasa, mengingat keberkahan dan kebermanfaatan, maka menurutnya negara ini membutuhkan generasi seperti mereka.
“Khairukum man ta’allamal qur’ana wa allamahu (Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya kepada orang lain),” ujarnya mengutip hadis nabi.
Karena itu Agung mengingatkan, agar tidak hanya sekedar hafal, tetapi juga harus dipahami dan menjadi budi pekerti yang diterapkan dalam kehidupan. “Pertahankan (bagi yang sudah hafal-red), dan teruskan, Al-Quran yang dihafalkan bukan untuk dibangga-banggakan. Barengi dengan akhlak,” pintanya.
Sementara itu, Kabid Dikmad H.Muntholib, S.Ag., M.S.I. dalam sambutannya mengungkapkan, banyaknya penghafal Al-Quran merupakan bagian dari janji Allah swt untuk menjaga Al-Quran. lanjutnya, program mandatory tahfidz ini akan selalu didukung dan dikawal perkembangannya. Untuk itu, ia selalu menanyakan perkembangannya.
Menurutnya, penghafal Al-Quran adalah orang yang cerdas. Banyak keberkahan dari Al-Quran. Bahkan, kelak di Hari Kiamat Al-Quran akan memberi syafaat bagi pembacanya.
“Iqra’u al qur’ana fa innahu ya’ti yaumal qiyamati syafi’an liashabihi (Bacalah Al-Qur’an karena Al-Quran akan datang pada hari kiamat nanti sebagai pemberi syafaat bagi yang membacanya),” ungkapnya mengutip hadis nabi.
Wisuda Tahfidz Al-Quran berlangsung lancar dan khidmat. Acara ini dimeriahkan pula dengan penampilan Grup Tari Saman ‘Ratoeh Alisa’ Siswa MAN 1 Yogyakarta dan persembahan lagu-lagu Religi yang dibawakan oleh Arimbi siswa kelas X Prodi Bahasa. (dzl)