Yogyakarta (MAN 1 YK)—Dalam rangka koordinasi dan konsultasi, orang tua wali siswa yang putranya lolos seleksi masuk Madrasah Aliyah Program Keagamaan(MAPK) MAN 1 Yogyakarta mengikuti pertemuan, Sabtu(21/4), di Aula lantai 2. Daftar nama calon siswa yang dinyatakan lulus pada Seleksi Nasional Peserta Didik Baru (SNPDB) MAN Insan Cendekia dan MAN Program Keagamaan Tahun Pelajaran 2018/2019, dipublikasikan, Rabu(18/4) kemarin.
Selain orang tua wali siswa, hadir dalam pertemuan ini, Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs.H.Wiranto Prasetyahadi, M.Pd., Wakamad Bidang Keagamaan Suyanto, M.S.I., Wakamad Bidang Humas Hartiningsih, M.Pd., Wakamad Bidang Kesiswaan Singgih Sampurno, MA., Pengawas Komite Drs.H.Imam Suja’I Fadly, M.Pd.I, dan segenap pengurus asrama, serta segenap civitas akademika.
Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs.H.Wiranto Prasetyahadi, M.Pd. menerangkan, kelulusan ini merupakan hasil seleksi nasional. Karena itu ia berharap agar para siswa dan wali murid memantapkan diri mengikuti program MAPK ini yang akan berlangsung selama 3 tahun, dan bertempat tinggal di asrama.
Melalui program ini, ia berharap agar para santri tidak sekedar pintar ngaji, tetapi juga mampu mengusai bahasa asing, yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. “Tentunya kemandirian kita utamakan,”ujarnya.
Sementara itu, Wakamad Bidang Keagamaan sekaligus Penanggungjawab MAPK Suyanto, M.S.I. menjelaskan, setidaknya para siswa yang lolos telah mengikuti tiga tahap tes, yakni Tes Potensi Belajar(TPB), Tes Potensi Akademik(TPA), dan Tes wawancara. Dengan demikian tandasnya, mereka yang masuk di program ini telah terseleksi dengan baik. Imbuhnya, terseleksi 24 orang dari 266 pendaftar, baik pilihan 1 maupun pilihan 2 di MAPK MAN 1 Yogyakarta.
Ungkap Suyanto, program ini direvitalisasi karena dianggap berhasil. Hal itu dibuktikan para alumnusnya yang terjun di masyarakat, baik di instansi pemerintah maupun swasta, menjadi tokoh, guru, dosen, dan lain sebagainya. ”Alumni MAPK mendatang mempunyai ekspektasi minimal seperti mereka,”ujarnya.
Maka lanjutnya, dengan program ini diharapkan dapat melahirkan generasi yang tafaquh fiddin(mempunyai pemahaman agama yang mendalam), mempunyai wawasan keislaman dan keindonesiaan, serta mengusai bahasa asing, yakni Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.
Program ini juga menargetkan, setiap lulusan telah mempunyai hafalan Al-Qur’an 10 juz, 42 hadits arbain, 40 hadits kitab riyadhus sholihin, mampu berkhutbah dengan baik, mengusai Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, dengan score minimal 500 (Toefl dan Toafl).
Dialog dan sesi tanya jawab juga menjadi bagian penting pertemuan yang berlangsung mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 11.45 WIB itu. Antusiasme para wali murid terkait program dan tata kelola, serta banyak pertanyaan dan masukan dari orang tua siswa itu menjadikan pertemuan itu terasa akrab dan lebih khidmat.(dzl)