Yogyakarta (MAN 1 YK)—Generasi penerus bangsa wajib memahami sejarah perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan tanah air dari para penjajah. Kesadaran dan jiwa nasionalisme bisa ditumbuhkan dengan cara berkunjung ke museum. Seperti kunjungan siswa baru MAN 1 Yogayakarta yang melakukan kunjungan ke Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama, Jalan Jenderal Sudirman No.75, Terban, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Jumat(19/7)pagi.
Setelah doa dan tadarus al-Qur’an, tampak para siswa berangkat dan kembali, menuju museum dengan berjalan kaki, menyusuri trotoar sebelah kiri Jalan C.simanjuntak, kemudian masuk gang Yap Square menuju jalan Cik Di Tiro . Mereka juga didampingi oleh dua pendamping siswa kelas XI pada setiap kelasnya, dan guru.
Setiba di Museum, para siswa berkumpul di aula utama museum. Sebelum berkeliling di lokasi museum, mereka mendapatkan penjelasan tentang sejarah museum tersebut oleh Serda Suhur dan Mayor Inf.M.Daldiri.
Suhur menerangkan, dengan melihat koleksi museum akan membantu para siswa untuk memahami bagaimana perjuangan para pahlawan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan negara ini. “Selamat datang, terima kasih sudah meluangkan waktu untuk berkunjung,”ujarnya.
Sementara itu, Daldiri sangat mengapresiasi kehadiran para siswa madrasah ini. “Siapa kita?,”pekik Kepala Bagian Koleksi Museum TNI AD itu, mengawali sambutannya. “Indonesia,”sahut para siswa madrasah dengan penuh semangat.
Lanjut Daldiri, berharap agar para siswa belajar sungguh-sungguh. Kemudian bisa berkarir. Salah satunnya bergabung di TNI AD. Seperti dirinya yang dulu merupakan alumnus Madrasah Aliyah Program Keagamaan(MANPK) MAN 1 Yogyakarta tahun 1990.
Usai penjelasan, para siswa berkeliling menyaksikan koleksi ragam museum Pusat TNI AD tersebut. Antara lain, Tank Stuart, Tank buatan Amerika ini pada tahun 1960 memperkuat jajaran TNI Angkatan Darat. Meriam Bofors, meriam buatan tahun 1901 ini dahulu merupakan termasuk dalam barang-barang rampasan yang berasal dari para serdadu Belanda. Alat komunikasi militer, alat komunikasi ini berbentuk kotak yang menggunakan sistem baterai dan sistem onthel, biasa digunakan di lapangan ketika terjadi pertempuran. (dzl)