Kota Yogyakarta (MAN 1 Yk) – Belum genap dua bulan menjadi siswi MAN 1 Yogyakarta, Keitshya Putri Payana, berhasil mempersembahkan dua medali perak tingkat nasional sekaligus bagi madrasah. Dua medali perak tersebut diraih siswi yang saat ini duduk di kelas X-A tersebut pada kejuaraan nasional (Kejurnas) hapkido V di Kota Padang, Sumatera Barat. Kejuaraan yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat Hapkido Indonesia (PPHI) tersebut berlangsung pada tanggal 6-7 Agustus 2022 dengan diikuti oleh 326 atlet dari 22 provinsi di Indonesia.
Pada kejuaraan yang diselenggarakan di Universitas Negeri Padang tersebut, Keitshya merengkuh dua medali perak pada kategori Hyung Individual dan Hyung Beregu. Putri pasangan Leo Dwi Payana dan Wati Endah Prasetyorini ini telah mengenal bela diri hapkido sejak kelas 5 Sekolah Dasar.
”Saya mengenal bela diri hapkido ini dari orang tua. Sebelumnya saya masih mengikuti bela diri wushu kemudian pada kelas 5 SD saya diperkenalkan dengan hapkido,” jelas siswi yang senang malakukan traveling ini.
Keitshya melakukan persiapan dengan berlatih sejak tiga bulan sebelum kejuaraan tersebut berlangsung. Ia menuturkan jika dalam seminggu ia harus berlatih sebanyak 5 kali. Tentu merupakan perjuangan yang sungguh tidak mudah dan banyak sekali rintangan.
“Persiapan yang telah saya lakukan yakni dengan latihan rutin 5 kali dalam seminggu selama 3 bulan dan disertai latihan fisik. Kesulitan terbesar saya selama persiapan tentunya dalam membagi waktu antara berlatih dan belajar,” tambah siswi yang berulangtahun setiap 25 Mei tersebut.
Diraihnya 2 medali perak membuktikan apabila Keitshya telah berhasil melewati segala rintangan yang membayanginya selama ini. Sebagai seorang siswi yang masih duduk di kelas X tentu jalan karier Kaitshya dalam dunia bela diri hapkido masih sangat panjang. Potensi untuk meraih kesuksesan yang lebih besar tentu masih terbuka begitu lebar. Ketekunan, niat dan motivasi yang tinggi menjadi modal kuat untuk mewujudkan harapan tertinggi yang dicita-citakan saat ini.
“Harapan saya tentu ingin selalu menjadi lebih baik dari diri saya yang sebelumnya. Kemudian untuk harapan dekat ini, saya ingin bisa memiliki kesempatan untuk mengikuti Pra-Pon 2023,” harap Keitshya.
Selalu ada kemudahan dalam setiap kesulitan seperti halnya selalu ada kerja keras dalam setiap kesuksesan. Tak peduli seberapa lelah kita berusaha dan seberapa banyak kita pernah gagal asalkan tidak ada keputusan menyerah maka kesuksesan adalah keniscayaan. Dengan segala kerja keras, ketekunan serta doa dari orang tua dan bapak/ibu guru, semoga apa yang dicita-citakan oleh Keitshya akan didengar dan dikabulkan oleh Allah SWT. (bai/dzl)