Bu Soimah, Sosok Guru yang Selalu Mengajar dengan Hati

04 May 2025, 13:16 MAN 1 Yogyakarta 209

this used to be photo

Siang itu, Jumat (2/5/2025), suasana di aula lantai dua MAN 1 Yogyakarta terasa akrab dan penuh makna. Para guru dan pegawai berkumpul dalam acara perpisahan sederhana untuk melepas Dra. Hj. Soimah Kusuma Wahyuni, M.Pd, yang memasuki masa purnatugas setelah mengajar selama lebih dari 30 tahun. Bukan sekadar melepas, tapi juga mengenang perjalanan panjang seorang guru yang telah menjadi bagian penting dari kehidupan madrasah ini sejak tahun 1991.
Saat bercerita tentang hari-harinya sebagai guru sosiologi, Bu Soimah selalu tersenyum. Baginya, ruang kelas bukan cuma tempat mengajar, tapi tempat ia menemukan energi. “Saya senang sekali karena siswa-siswi di sini antusias. Mereka pintar, cepat menangkap materi, dan suasana kelasnya hidup,” katanya. Ia mengaku, suasana seperti itulah yang membuatnya betah mengajar selama lebih dari tiga dekade.

“Buat saya, jadi guru itu memang panggilan jiwa,” tutur Bu Soimah. “Dan MAN ini tempat yang pas. Saya merasa cocok dan nyaman berada di sini.” Selama bertahun-tahun, ia tidak hanya mengajar, tetapi juga ikut membentuk budaya sekolah yang hangat, religius, dan penuh semangat belajar.
Di luar tugas mengajar, Bu Soimah juga punya ketertarikan besar pada dunia social preneur. Ia suka terlibat dalam kegiatan yang berhubungan dengan kewirausahaan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Baginya, memberi manfaat untuk sekitar adalah bagian dari ibadah — di dalam maupun di luar kelas.
Di akhir masa tugasnya, nenek dari 3 cucu ini menyampaikan harapan agar MAN 1 Yogyakarta terus menjadi sekolah pilihan utama di Yogyakarta. Ia percaya bahwa dengan menjaga kualitas dan nilai-nilai baik, madrasah ini bisa terus menjadi tempat tumbuh yang terbaik bagi generasi muda.
Kepada rekan-rekan guru dan pegawai, ia berpesan, “Semangat terus. Jaga integritas. Jadi guru itu ladang amal yang luar biasa. Kalau niatnya karena Allah, insyaAllah barokah dan membawa keberkahan untuk keluarga, dunia, dan akhirat.”
Sementara untuk siswa-siswi MAN 1 Yogyakarta, pesannya terdengar hangat dan membangun.
“Percaya diri. Yakin kalian bisa sukses dengan usaha sendiri. Bangga dengan prestasi, tapi tetap rendah hati. Jaga attitude, akhlak yang baik, hormati orang tua dan guru, jangan tinggalkan salat. InsyaAllah kalian akan berhasil di dunia dan akhirat.”
Kini Bu Soimah tak lagi berada di depan kelas, tapi semangat dan keteladanan yang ia tanamkan akan terus hidup di hati banyak orang. Ia bukan hanya seorang guru sosiologi, tapi juga sahabat, pembimbing, dan teladan bagi siapa saja yang pernah belajar dan bekerja bersamanya. (dee)


Bagikan Artikel :


Berita Yang Lain

Tiga Guru MAN 1 Yogyakarta Berkontribusi dalam Pendalaman Literasi Wakaf di Gunungkidul
20 Aug 2025, 16:19

5 Murid MAN 1 Yogyakarta Siap Berlaga di Olimpiade Sains Nasional Tingkat Provinsi
20 Aug 2025, 11:41

Pramuka MAN 1 Yogyakarta Akhiri Kegiatan PRAGA XL dengan Upacara Adat Tutup dan Simbolisasi Penutupan serta Pembagian Hadiah
19 Aug 2025, 21:26

Pramuka MAN 1 Yogyakarta Laksanakan Langlang Buana sebagai Salah Satu Rangkaian PRAGA XL
19 Aug 2025, 21:17

Peserta PRAGA XL MAN 1 Yogyakarta Tunjukkan Kreativitas dan Bakat Menarik melalui Gaya Giri dan Pesona Parama
19 Aug 2025, 16:22