Yogyakarta (MAN 1 YK) -- Untuk memberi lanyanan pendidikan yang terbaik bagi masyarakat, MAN 1 Yogyakarta terus menguatkan kerjasama, koordinasi, dan komunikasi dengan semua pihak. Seperti pertemuan orang tua wali siswa kelas X dan XI yang digelar, di Aula madrasah lantai 2 dan via online (zoom meeting), Sabtu (01/10/2022) pagi.
Pertemuan ini dihadiri Ketua Komite MAN 1 Yogyakarta Drs.H.Sayuti, M.Pd.I., dan orang orang tua wali siswa, serta segenap civitas akademika.
Kegiatan ini juga bersamaan dengan pembagian laporan Penilaian Tengah Semester (PTS), serta sosialisasi pelaksanaan studi riset untuk kelas XI oleh Wakamad Bidang Kesiswaan Soeprastiono. M.Pd.I., dan sosialisasi Kurikulum Merdeka yang disampaikan Wakamad Bidang Kurikulum Taufik Zamhari, M.Sc.
Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs.H.Wiranto Prasetyahadi, M.Pd. mengajak para orang tua wali siswa untuk bersinergi dengan madrasah. Pasalnya, sebab selama di madrasah tidak sebatas belajar ilmu pengetahuan saja, tetapi lebih dari itu, yaitu pembentukan karakter.
"Minta tolong kerjasamanya untuk memberi dukungan, asal kita bisa bersinergi (berhasil-red)," ujarnya.
Ungkapnya, Prestasi madrasah ini terus meningkat. Tahun ini, meraih rangking 57 Top 1000 sekolah Tahun 2022 Berdasarkan Nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), tes masuk ke perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).
Lanjutnya, dalam kurun waktu tiga tahun (2020, 2021, dan 2022) masuk sepuluh besar nilai UTBK madrasah tingkat nasional. Ungkapnya, meraih rangking Nasional tingkat SMA/MA dari rangking 174 (tahun 2021) menjadi ranking 57 (tahun 2022), dan Rangking Provinsi DIY SMA/MA dari rangking 20 (tahun 2021 menjadi rangking 12 (tahun 2022), serta Rangking Kota Yogyakarta SMA/MA dari rangking 10 (tahun 2021) menjadi rangki 6 (tahun 2022).
Adapun pada UTBK madrasah tingkat nasional tahun 2022 ini, MAN 1 Yogyakarta menempati rangking 9 dari 10 besar madrasah se-Indonesia.
Terkait dengan hasil PTS, agar orang tua wali siswa bersikap bijak, dan tidak bersikap berlebihan, misalnya memarahi anak.
Sementara itu Komite Madrasah Sayuti menambahkan, pendidikan itu menyangkut banyak hal, sehingga membutuhkan dukungan orang tua wali siswa. "Asal untuk kepentingan anak didik kita kita harus suport," tandasnya. (dzl)