Yogyakarta (MAN YK I)--Badan Penelitian Pengembangan (LITBANG) dan Pendidikan Latihan (DIKLAT) Kabupaten Pasuruan Jawa Timur lakukan kunjungan di perpustakaan MAN Yogyakarta I, Kamis(19/5), rombongan tiba pukul 09.30 WIB disambut oleh segenap guru dan pegawai perpustakaan.
Ketua Rombongan Dra.Prapti HS, MM. menyampaikan, peserta studi banding ini adalah para petugas perpustakaan di sekolah swasta se-kabupaten Pasuruan Jawa Timur. "Kami bersama rombongan ingin sharing dan melihat langsung, tata kelola perpustakaan di sini,"katanya.
Prapti berharap para pesera dapat menyerap pengalaman dan mendapatkan ilmu dari studi banding ini, baik dari perpustakaan yang telah meraih juara 1 asal Gresik, maupun Perpustakaan MAN Yogyakarta I yang meraih juara 4 pada lomba perpustakaan tingkat nasional tahun 2015 lalu. Pasalnya, kalau petugas perpustakaan hanya di tempat tugas, maka tidak banyak pengetahuan dan perkembangan. "kalau tidak melihat yang lain, seperti katak dalam tempurung. Akan tetapi dengan studi banding seperti ini, walaupun pelan, namun pasti dalam meningkatan dan memajukan perpustakaan,"pungkasnya.
Sementara itu, Kepala MAN Yogyakarta I Drs.H.Suharto, menyambut baik kunjungan ini. "semoga memperkuat tali silaturrohmi, dan apa yang didapatkan dari sini bisa dikembangkan,"harapnya.
Kepala Perpustakaan MAN Yogyakarta I Dra.Musta'inatun, MA. mengungkapkan, Pengembangan perpustakaan MAN Yogyakarta I bukan hanya untuk mengikuti lomba. Lebih dari itu menurutnya, untuk menunjang proses pembelajaran. lantas ia menceritakan proses dan tahapan-tahapan menuju perlombaan dan akriditasi tingkat nasional, hingga berhasil meraih juara 4, dan akriditasi dengan nilai A.
Musta’inatun menuturkan, Perpustakaan MAN Yogyakarta I telah melalui seleksi yang sangat ketat, kendati demikian koleksi kitab-kitab klasik berbahasa arab yang ada membuat perpustakaan ini punya ciri khas, yang tidak dimiliki oleh perpustakaan lain.
Selain itu menurutnya, kedekatan letak geografis Perpustakaan MAN Yogyakarta I dengan perguruan tinggi seperti Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memberi pengaruh yang positip. Banyaknya lomba karya ilmiah dan penelitian yang digelar oleh perguruan tinggi, mendorong civitas akademika untuk menggunakan perpustakaan.
Untuk mengembangkan perpustakaan Musta’inatun menyarankan agar setiap perpustakaan melihat aspek potensi yang bisa dikembangkan dan kearifan lokal yang bisa di lestarikan. Ia mencontohkan, perpustakaan MAN Yogyakarta I mempuyai angkringan buku. Ungkapnya, angkringan di Yogyakarta pada umumnya menjajakan makanan dan minuman seperti nasi kucing, lauk pauk, dan aneka minuman: kopi, susu, teh, dan jahe. Namun, angkringan di Perpustakaan MAN Yogyakarta I berisi buku-buku, koran dan majalah yang bisa diakses dengan mudah oleh siapa saja, tanpa kartu anggota. "Perpustakaan itu bukan hanya sekedar melayani, tapi bagaimana bisa kreatif dan enovatif,"pungkasnya.
Setelah penyampaian profile Perpustakaan MAN Yogyakarta I, para peserta Studi Banding asal Jawa Timur ini, berkunjung langsung ke perpustakaan dengan didampingi para pegawai perpustakaan. Tampak mereka sangat antusias berkeliling dan memperhatikan setiap koleksi perpustakaan, penataan, pelayanan dan sistem sirkulasi peminjaman buku, hingga pukul 12.00 WIB. (dzl)
