Yogyakarta (MAN 1YK) — Baca puisi di komunitas pecinta sastra menjadi pengalaman yang mengesankan, serta merupakan tempat berbagi ilmu pengetahuan. Bahkan hal itu akan mengantarkan kesuksesan di bidang sastra. Seperti yang dirasakan Aisyah Maharani siswi MAN 1 Yogyakarta, yang baru-baru ini berhasil meraih juara 1 baca puisi tingakat SMA dalam Olimpiade Seni dan Bahasa Indonesia yang digelar Sekolah Kesatuan Bangsa, Sabtu(21/4) kemarin.
Siswi kelahiran Sleman , 14 Mei 2002 itu menuturkan, awalnya ia mengikuti seleksi mulai awal Maret hingga 10 April 2018, dengan cara mengirimkan video baca puisi melalui Youtube.com, kemudian masuk dalam 5 finalis yang membaca puisi secara langsung di hadapan dewan juri, Sabtu(21/4)kemarin, untuk memilih 3 pemenang.
Pada kompetisi ini, Aisyah membacakan 2 puisi, yaitu "sajak bulan mei" karya WS.Rendra dan "Biru Emas, Diam Selaksa" karya Hari Leo AER. Setelah bersaing ketat dengan para finalis, akhirnya ia berhasil meraih juara 1.
Terang Asiyah, untuk pemenang 1 dan 2 berhak mengikuti ajang Olimpiade Seni dan Bahasa Indonesia (OSEBI) tahun 2018 tingkat nasional pada Oktober 2018 mendatang, di Jakarta.
Keberhasilannya, dalam beberapa lomba baca puisi tentunya tidaklah instant, tetapi melalui proses yang panjang. Tuturnya, ia mulai suka membaca puisi sejak duduk di kelas 6 sekolah dasar.
“Kalau pas baca puisi nya untuk lomba ya ‘deg-degan’(berdebar-debar),”ujar putri dari John David Gonzales dan Rika Sofiane Nasution itu, saat dihubungi.
“Kalau baca puisinya sebagai tamu undangan di acara sastra ya seneng, bisa ketemu dengan orang-orang yang juga menyukai sastra dan bisa berbagi ilmu dan pengalaman,”kenang siswa yang mempunyai hobi baca buku itu. (dzl)