Yogyakarta (MAN 1 YK) -- Lagi dan lagi, Santri MANPK torehkan prestasi kembali untuk MAN 1 Yogyakarta. Tiga Santri MANPK, Ahmad Aufa, Fauzan Kurnia, Nizar Akmal raih Juara 1 Olimpiade Ekonomi Islam Nasional Islamic Banking Festival (IB FEST).
Lomba ini bertemakan "Peran Pemuda Indonesia Sebagai Garda Terdepan Perubahan dalam Menerapkan Ekonomi Islam.” Dengan tema tersebut diharapkan para peserta termotivasi dan meningkatkan pengaplikasian ekonomi islam dalam kehidupan sehari-hari.
Lomba ini diselenggarakan mulai 21 Agustus 2022 hingga 7 September 2022 yang diselenggarkan oleh Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Kalijaga. Peserta kompetisi ini berasal dari berbagai daerah.
Lomba dimulai dari Sabtu (21/08/2022) dengan babak penyisihan yang dilakukan secara online. Babak ini terdapat 100 soal pilihan ganda yang terdiri dari 5 opsi.
Dalam babak ini, jika menjawab benar +4, jika menjawab salah -1 dan jika tidak diajawab mendapat poin 0. Tim Aufa berhasil melaju ke babak berikutnya.
Babak berikutnya yakni Semifinal. Sembilan besar dari babak penyisihan lolos ke babak ini, termasuk tim Aufa.
Babak ini diselenggarakan secara offline pada hari Senin (05/09/2022) hingga Rabu (06/09/2022) di Gedung FEBI UIN Sunan Kalijaga. Para peserta menginap 2 hari disana, bersamaan dengan pelaksanaan lomba. Sistem babak ini yakni mengerjakan 50 soal pilihan ganda dan 5 esai dalam waktu pengerjan 90 menit. Tim Aufa mendapatkan hasil yang memuaskan hingga melaju ke babak final.
Pada babak final, diambil 5 tim posisi teratas dari babak Semifinal. Dalam babak ini, para peserta diperintahkan untuk membuat presentasi solusi gagasan tim dari setiap studi kasus.
Presentasi dilaksanakan di depan dewan tim juri yaitu Rifaatul Indana, S.E.I.,M.E (Dosen Perbankan Syariah FEBI), Syayyidah Maftuhal Jannah, SE., M.Sc (Dosen Manajemen SDM FEBI), dan Rosyid Nur Anggara Putra,SPd., M.Si.
Setiap tim mendapat studi kasus yang berbeda, antara lain, bagaimana pemahaman generasi muda terhadap bank syariah, perilaku konsumtif generasi muda, potensi peningkatan ekonomi melalui sektor pariwisata di Indonesia dan lain sebagainya.
Setiap tim diberikan waktu 1 jam untuk menyiapkan materi presentasi.
Tim Aufa mendapatkan nomor urut 4.
“Kami maju sesuai dengan nomor urutan yang sudah diacak. Kami mendapat urutan no.4. Kami mendapat studi kasus mengenai perilaku konsumtif generasi muda,” ujarnya.
Aufa dan timnya berusaha menyiapkan materi presentasi sebaik mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal saat presentasi.
Setelah babak final, para peserta diperkenankan menunggu malam inagurasi pada hari Rabu (07/09/2022) yang menjadi puncak rangkaian IB FEST. Dalam acara itu, terdapat pengumuman juara lomba. Juara 1 jatuh kepada Tim Aufa perwakilan dari MAN 1 Yogyakarta. Setelah pengumuman tersebut, acara ditutup.
Aufa Onnajiha, mengaku senang atas torehan timnya. “Senang karena kami akhirnya mampu berlatih untuk menemukan solusi dan brainstorming dengan cepat dan runtut penjelasannya. Presentasi yang kami berikan juga menarik dan informatif. Membuat sebuah studi kasus yang nampak mainstream menjadi lebih menarik, kompleks, sekaligus solusinya yang kreatif,” pungkasnya.
Selain itu ia juga menambahkan kiat-kiat timnya dalam lomba ini. “Kami membaca banyak literatur tentang sejarah perekonomian Islam, mencari referensi dan contoh soal-soal olimpiade sebanyak banyaknya sebagai bahan belajar yang efektif.” (frhn/dzl)