Sleman(MAN 1 YK)-Dapat dipastikan ajaran Islam hadir di Indonesia, khususnya Tanah Jawa ada yang membawanya, namun tidak semua orang mengetahui siapa saja, ulama yang telah berjasa besar dalam penyebaran Islam di bumi nusantara ini.
Untuk mengenal para ulama di kawasan Yogyakarta dan Jawa Tengah, para siswa MANPK MAN 1 Yogyakarta dan segenap santri Pondok Pesantren Al-Hakim lakukan ziarah kubur sekaligus napak tilas ulama Yogyakarta dan Magelang, Rabu(16/5).
Sebelum berangkat menuju lokasi tujuan, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hakim Drs.H.M.Nawawi memberikan pengarahan. Ia berpesan, agar semua peserta selalu menjaga adab dan etika, serta dapat mengambil pelajaran dalam perjalanan ini.
Karena keterbatasan waktu, jelang puasa Ramadhan, maka pada kegiatan tersebut hanya mengunjungi 5 lokasi makam ulama. Pertama, Makam Kiai Raden Santri(Pangeran Singosari Mataram Islam) dan Kiai Dalhar di Gunungpring, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. Kedua, Kiai Ahmad Abdul Haq, Jalan Watucongol, Santren, Gunungpring, Muntilan Magelang Jawa Tengah.
Ketiga, Makam Kiai Abdul Hamid Banjaragung, Kajoran, Magelang. Keempat, Makam Al-Habib Ahmad Bafaqih di Kemusuh, Banyurejo, Tempel Sleman, Yogyakarta. Kelima, Kiai Nur Iman Mlangi atau RM Sandeyo.
Guru Pendamping Wisata Religi Susilo Ali Sadikin, S.Pd.I. mengungkapkan, Ajaran Islam di Indonesia, kebanyakan bersumber dari Hadralmaut Yaman. Hal itu dibuktikan dengan adanya kesamaan tradisi Umat Islam di Tanah Jawa dengan tradisi Umat Islam di Hadralmaut.
Wakil Kepala MAN 1 Yogyakarta Bidang Keagamaan sekaligus pengasuh siswa MANPK Suyanto, M.Pd. mengatakan, kegiatan ini bukan hanya sekedar ziarah kubur biasa. lebih dari itu, untuk mengenalkan para siswa tentang ulama yang mempunyai peran besar terhadap penyebaran Islam, khususnya kawasan Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Pada akhir acara, Suyanto juga mengingatkan para peserta, agar mendapatkan inspirasi dan dapat meneladani para ulama, dalam tafaquh fiddin dan perjuangannya dalam berdakwah untuk menyebarkan Islam.
Lanjutnya, kalaulah didapatkan kisah tentang beberapa ulama yang dianugerahi karomah dan fadhilah, agara para siswa melihat proses dan perjuangan mereka hingga mendapatkan banyak fadhilah dan karomah dari Allah. “Jangan hanya melihat hasil yang dicapai, berupa kelebihan dan karomah, tetapi lihatlah prosesnya itu,”pintanya.(dzl)