Simulasi Penuh Makna: MAN 1 Yogyakarta Tanamkan Nilai Haji Sejak Dini

12 Nov 2025, 08:14 MAN 1 Yogyakarta 20

this used to be photo

Boyolali (MAN 1 Yogya) - Ratusan murid kelas X MAN 1 Yogyakarta melaksanakan praktik Manasik Haji Tamattu’ Gelombang 2 di Wisata Edukasi Religi Qolbu Donohudan, Boyolali, pada Selasa (11/11/2025). Kegiatan kokurikuler lintas mata pelajaran agama ini menjadi wahana pembelajaran spiritual yang menyentuh hati dan memperkuat pemahaman keagamaan secara aplikatif.

 

Sejak keberangkatan, para peserta telah diarahkan untuk memahami dan mempraktikkan tata cara mengenakan kain ihram yang benar. Di dalam bus khusus murid putra, pembimbing menjelaskan miqat makani seperti Ya Lamlam dan Qornul Manazil, yang disimulasikan saat memasuki pintu Tol Prambanan. Mereka melafalkan niat umrah, mengenakan ihram, melaksanakan sholat sunnah dua rakaat, dan membaca talbiyah dengan penuh kekhusyukan.

Setibanya di lokasi, para murid membaca doa memasuki kota Makkah dan bergabung sesuai urutan kelompok hingga tiba di pintu Babussalam. Rangkaian rukun umrah dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari thowaf satu putaran, sholat sunnah di dekat Maqam Ibrahim, minum air zam-zam, sai antara Shofa dan Marwa satu kali, dan tahallul sebagai penutup rangkaian umrah.

 

Setelah beberapa hari “bermukim” di Makkah, peserta mengenakan ihram kembali dari pondokan, menandai dimulainya rangkaian haji. Mereka menuju Arafah untuk wukuf, berdzikir, membaca Al-Qur’an, melaksanakan sholat jama’ qashar Dzuhur dan Ashar, serta mendengarkan khutbah. Selepas Maghrib, jamaah melanjutkan perjalanan ke Muzdalifah untuk mabit dan mengambil batu kerikil sebagai persiapan lempar jumrah di Mina.

Simulasi lempar jumrah dilakukan sesuai urutan hari-hari tasyrik. Pada 10 Dzulhijjah, peserta melempar jumrah aqabah sebanyak tujuh kali, lalu memotong rambut sebagai tahallul awal. Pada 11 dan 12 Dzulhijjah, mereka melempar tiga jumrah: ula, wustha, dan aqabah. Bagi yang memilih nafar tsani, lemparan dilakukan hingga 13 Dzulhijjah sebelum meninggalkan Mina.

 

Rangkaian haji ditutup dengan Thowaf Ifadhoh (simulasi tujuh putaran), sholat sunnah, minum air zam-zam, sai antara Shofa dan Marwa (simulasi tujuh kali), dan tahallul tsani. Sebelum “meninggalkan Makkah”, peserta melaksanakan Thowaf Wada’ sebagai bentuk perpisahan spiritual. Perjalanan dilanjutkan ke “Madinah” untuk sholat Arbain di Masjid Nabawi dan ziarah ke situs bersejarah seperti Makam Rasulullah dan Jabal Uhud.

 

Kepala MAN 1 Yogyakarta, Edi Triyanto, S.Ag., S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar simulasi, melainkan sarana pembentukan karakter dan pemahaman mendalam tentang ibadah haji. “Manasik haji ini adalah laboratorium ruhani. Di sini, murid belajar disiplin, kesabaran, kekompakan, dan makna pengorbanan. Kami ingin mereka tidak hanya tahu teori, tetapi juga merasakan atmosfer ibadah yang agung,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas mata pelajaran dalam mendukung pembelajaran kontekstual. “Kegiatan ini mengintegrasikan aspek fiqih, sejarah Islam, akidah akhlak, dan bahasa Arab. Ini adalah bentuk pendidikan holistik yang kami dorong di MAN 1 Yogyakarta,” tambahnya. (dee)


Bagikan Artikel :


Berita Yang Lain

Perluas Akses Global, MAN 1 Yogyakarta Jajaki Kerja Sama dengan Woosong University Korea Selatan
12 Nov 2025, 08:31

Simulasi Penuh Makna: MAN 1 Yogyakarta Tanamkan Nilai Haji Sejak Dini
12 Nov 2025, 08:14

Menyingkap Jejak Purba: Siswa MAN 1 Yogyakarta Gelar Kokurikuler Lintas Ilmu di Situs Warisan Dunia Sangiran
11 Nov 2025, 20:45

Sosialisasi Perguruan Tinggi Swasta-UAD Merayu MAN 1 Yogyakarta
11 Nov 2025, 17:13

Persiapkan UTBK Sejak Dini, Kelas XI MAN 1 Yogyakarta Ikuti Mini Tryout
11 Nov 2025, 16:49