Yogyakarta (MAN 1 Yogya) -- Siswa-siswi MAN 1 Yogyakarta akan selalu mempersembahkan prestasi. Prestasi juga menjadi jalan menuju kesuksesan. Hal itu memacu para siswa untuk selalu ingin membuat prestasi terus-menerus. Prestasi kali ini datang dari siswa kelas 11 MAN 1 Yogyakarta, Ramadani Adinata. Ia berhasil mendapatkan juara dalam bidang kimia. Nama perlombaan tersebut adalah Kompetisi Sains Siswa Muslim Indonesia (KoSSMI) yang diadakan oleh Abak Academy dan Lembaga Sains Terapan Universitas Indonesia. Perlombaan diawali babak penyisihan (2-3/3/24), kemudian semifinal (21/4/24), dan terakhir final (26/5/24).
Perserta lomba dalam kompetisi ini diikuti oleh banyak pelajar dari berbagai sekolah/madrasah. Jumlah peserta kompetisi mencapai 1000 lebih untuk bidang kompetisi kimia tingkat Nasional. Dani, begitu ia biasa disapa, mengikuti perlombaan dalam bidang kimia.
Dani mengaku bahwa untuk mengikuti lomba ini, persiapan sudah dilakukan lama. Satu bulan sebelum pelaksanaan, ia sudah mulai mengerjakan latihan soal untuk final. Singkat cerita, Dani mendapatkan peringkat 1 Kota Jogja dan berhak lanjut ke babak semifinal. Di semifinal, Dani berhasil meraih peringkat 1 DIY dan menjadi satu-satunya delegasi bidang kimia dari provinsi DIY di tingkat Nasional.
Persiapan final, Dani mengerjakan soal olimpiade yang tingkat kesulitannya lebih tinggi. Dengan usaha gigih Dani mendapatkan medali perunggu dalam kompetisi ini.
Babak penyisihan dilakukan secara online, sedangkan untuk final digelar di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM). Selama mengikuti kompetisi, Dani sempat mengalami beberapa kendala, dimulai dari mencari waktu untuk belajar, harus belajar tajwid, hukum bacaan, dan sebagainya karena soalnya perpaduan sains dan agama.
Untuk mengikuti perlombaan ini, pastinya Dani mempunyai sebuah motivasi dalam dirinya, ini adalah lomba KoSSMI yang kedua kalinya dia ikuti. Lomba KoSSMI pertama sempat ia ikuti saat kelas 10. Namun sayang, waktu itu ia hanya berhasil melaju sampai babak semifinal. Mulai dari situ Dani termotivasi dan bertekad untuk mendapat juara di tahun berikutnya. Syukur alhamdulillah, tahun ini Dani berhasil meraih impiannya.
Di akhir wawancara, Dani membagikan motivasi untuk teman-temannya. “Selagi masih muda, kita harus take responsilibity secepat mungkin, ambil semua risiko dan jangan pernah takut untuk gagal. Buktikan bahwa kalian lebih dari apa yang orang lain pikirkan. Terus berupaya dan berdoa. Usaha tanpa doa itu sombong sedangkan doa tanpa usaha itu omong kosong,” ungkapnya. (ila)
